9. She cant go anywhere

36.4K 475 6
                                    

Cassandra terbangun pada pukul 3 pagi.Waktu dimana orang lain tertidur pulas tetapi matanya malah terbuka .Gadis itu mengerjapkan kedua matanya pelan.

Kepalanya masih terasa pusing dan berat.Seluruh tubuhnya merasa nyeri apalagi bagian bawahnya begitu perih dan sakit.Saat ia menyadari hal itu ingatannya pun kembali dimana ia telah diperkosa oleh laki-laki yang tidak dikenalnya.Gadis itu juga merasa ada tangan yang melingkari pinggangnya.

Matanya melirik kearah dimana tangan itu berasal.Tangan itu adalah milik Marquez,lelaki yang ditakutinya.Cassandra kembali menangis tetapi yang keluar hanyalah suara sesenggukan ,ia takut jika bersuara kencang lelaki itu akan terbangun dan kembali memperkosanya.

Ia menutup mulutnya dan memegang dada kirinya yang terasa sesak.Kejadian ini sungguh mengerikan bagi gadis baik-baik sepertinya.Mungkin bagi sebagian besar remaja di Amerika sudah kehilangan kegadisannya di usia yang muda adalah hal yang biasa berbeda dengan Cassandra.

Neneknya,Rose Johnson selalu mendidik dengan kelembutan sekaligus tegas.Ia benar benar menjaga cucu semata wayangnya agar terhindar dari hal buruk.Beruntung sejak kecil Cassandra adalah gadis yang pintar dan penurut.

Cassandra masih sesenggukkan,ia ingin menyingkirkan tangan Marquez yang saat ini melingkar di pinggangnya.Sebenarnya gadis itu takut jika Marquez terbangun tetapi posisi itu membuatnya sangat tidak nyaman.Menarik nafas dan dengan hati-hati ia menyentuh tangan Marquez.

'Perlahan..
perlahan..
perlahan..'

"Jangan coba-coba memindahkannya atau kau mau aku memperkosamu lagi".

Cassandra yang baru sedikit menyentuh tangan Marquez kembali menarik tangannya dengan cepat.Arah pandangannya berpindah ke arah dimana ia tidak bisa melihat lawan bicaranya.
Suasana disana begitu hening,hingga Cassandra memberanikan diri untuk bertanya.

"Kenapa kamu melakukan ini padaku?".Tanya gadis itu dengan nada lemah.

"Karena aku ingin",aku Marquez.

"Itu bukan alasan! Kau orang kaya bukan? diluar sana banyak gadis cantik yang mau dibayar untuk menjadi pelacurmu".

"Itu benar,tak usah mengeluarkan uang pun mereka pasti memohon untuk kutiduri".

"Aku bukan wanita penghibur"

"Aku tahu"

"Aku akan pulang"

"Aku tidak mengizinkanmu"

"Aku sudah bilang ,aku tidak butuh izinmu"

"Dan kau tetap tidak bisa berbuat apapun".

Cassandra terdiam ia terlalu lemas untuk berdebat dengan lelaki itu.Ia juga tahu keluar dari penjara ini harus ada izin dari lelaki itu dulu atau ia mati baru Marquez akan melepaskannya.

Marquez hanya bisa melihat rambut gadis itu dari belakang.Tatapannya beralih ke pundaknya yang tereksplor karena selimut yang melorot hampir ke dada gadis itu.Bahkan pundaknya pun masih tersisa kissmark kemerah-merahan.Dari mana lagi kalau bukan Marquez yang melakukannya.

Lelaki itu setengah menegang hanya karena membayangkan bagaimana ia telah menggagahi gadis itu dan melepaskan gairahnya yang sangat dahsyat.Tangannya yang semula memeluk pinggang Cassandra tiba-tiba merambat menuju kewanitaannya.

"Apa yang kamu lakukan?! Lep..pass".

"Satu ronde lagi tidak buruk kan?"

"Satu ronde? apa maksudmu?"

"Kau benar - benar gadis polos".

Cassandra mengernyitkan dahinya.Ia benar-benar tidak tahu apa arti dari 'satu ronde,dua ronde' dan seterusnya dalam bercinta.Dan setelah ia menelaah tentang apa yang telah terjadi pada dirinya ia mengerti sesuatu.

Beauty Trapped By The MafiaWo Geschichten leben. Entdecke jetzt