18. Is it mother ?

18.2K 414 83
                                    

Cassandra berusaha untuk bangun dan menguap. Namun saat sang pilot memberikan informasi pendaratan lagi, Cassandra yang awalnya menguap menutup mulutnya dan berteriak

"MUMBAI ? AKU ADA DI INDIA ???"

Marquez yang sudah terjaga dari tadi mengulas senyum.

"Selamat datang di India, Cassandra"

***

Cassandra berdiri dari kursi empuknya tetapi tubuhnya limbung karena pesawat yang bergerak. Tangannya mencari pegangan yang akhirnya mendarat di pinggiran kursi.

"Kenapa kau membawaku kemari ?! Aku tidak bisa meninggalkan grandmaku sendirian di Amerika!"

Bentak Cassandra kesal, dan memijit pelipisnya yang berdenyut sakit. Gadis itu mengomel tiada henti. Marquez hanya diam memperhatikannya.

"Aku sudah mengurus semuanya, oh ya...dan untuk grandma mu kau tidak perlu khawatir ada orang yang menjaganya, flatmu sudah kubeli jadi grandma mu tidak akan kehilangan tempat tinggal dan juga tidak akan kelaparan asalkan.."

Marquez menjeda kalimatnya. Ia bangkit dan mengambil pistol yang tadinya ada di atas meja. Pria itu berjalan mendekati Cassandra dan mengusap wajah gadis itu dengan pistol yang ada di genggamannya.

Marquez benar-benar berjalan seimbang sama sekali tidak terpengaruh dengan guncangan kecil saat sebuat pesawat mengudara di atas awan. Cassandra yang tadinya marah terkesiap saat dinginnya kulit pistol itu membelai wajahnya. Cassandra hanya melirik takut-takut.

"Apa yang kau lakukan ? Aku bisa tertembak !"

"Bukankah itu yang kau mau? Bukankah kau pernah mengatakan lebih baik mati saja daripada disentuh olehku "

Cassandra melotot kemudian membuang muka dari Marquez. Tentu saja saat ia mengatakan itu ia panik setengah mati, sesaat sebelum Marquez memperkosanya pertama kali. Sebenarnya ia juga takut jika pistol itu menembus kepalanya atau pisau atau juga benda tajam lainnya membunuhnya perlahan-lahan. Lagipula daripada mati secepat itu, hanya karena seorang pria gila bernama Shekar Marquez, lebih baik ia memikirkan cara untuk bertahan hidup dan melepaskan diri dari cengkeramannya.

"Kau hanya perlu menurut padaku, dan semua akan baik-baik saja. Grandma mu selamat atau tidak itu pilihanmu sendiri. Kau tahu aku tidak pernah main-main dengan perkataanku" Marquez menarik pistol yang tadinya berada di wajah mungil Cassandra dan menaruh pistol itu kembali ke saku belakangnya.

"Duduk dengan tenang. Jet ini akan mendarat, dan tubuhmu akan tetap terguncang sekuat apapun kau berpegangan pada kursi. Marquez duduk tepat disamping Cassandra tetapi Cassandra tetap kekeuh untuk berdiri. Benar saja saat pesawat tiba - tiba bermanuver untuk mendarat tubuh gadis itu terhuyung kebelakang.

"Aahh" Cassandra menjerit kaget, namun Cassandra lebih terkejut lagi saat tubuhnya jatuh dipelukan Marquez yang sedang memegang erat dirinya yang terasa begitu pas di tubuh kekarnya. Wajah Cassandra berada di tepat wajah Marquez yang sedang menatapnya lekat.

"Aku sudah memperingatkanmu, atau kau sengaja ingin dekat denganku"

"Tidak !" Gadis itu menggeleng cepat dan melepaskan diri, Ia menggeser tubuhnya dan terduduk kaku bebarapa inci disamping Marquez. Jantungnya berdegup kencang.Sorot mata Marquez yang menatapnya tajam tidak bisa hilang dari pikirannnya.

Beauty Trapped By The MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang