22

19K 1.1K 25
                                    


Angin sepoy-sepoy menerpa wajah cantik Abel.

Menghembuskan napasnya berulang-ulang dan memejamkan matanya mencari ketenangan.

"Kenapa gue bisa suka sama cowok kasar kaya dia?" monolognya tak habis pikir.

"Pengen ngejauh tapi rasanya berat banget," sambungnya.

Lagi-lagi helaan napas kembali terdengar dari mulutnya, pandangannya menyapu luasnya lautan.

Ya, Abel memang sedang berada di pantai, dia sedang mencari ketenangan.

Teriknya mata hari tak dia perdulikan, matanya yang indah terus menatap hamparan laut yang luas juga orang-orang yang berlalu lalang.

Senyumnya terbentuk ketika melihat satu keluarga yang sedang bercanda ria.

"Gue juga pengen punya keluarga kaya gitu! Tapi sayang, semuanya cuma keinginan semata," gumamnya.

Pandangnya turun pada perutnya, dia usap dengan pelan sembari tersenyum miris.

"Bunda udah gak sabar nunggu kamu ke dunia! Bunda pengen denger kamu nyebut nama bunda! Sehat-sehat ya, di sana!"

Meskipun dia ada karena ke tidak sengajaan, namun rasa cintanya sudah tumbuh ketika mengetahui adanya dia.

Ponselnya kembali bergetar, namun Abel sama sekali tak perduli. Dia mematikan ponselnya dan kembali menikmati angin yang berhembus ke arahnya.

Di sisi lain Laura sedang uring-uringan karena tidak bisa menghubungi Abel, sudah puluhan kali dia menelpon, namun sama sekali tidak ada tanggapan.

"Lo sebenernya di mana, sih?" monolog Laura dengan khawatir.

"Abu! Iya Abu, pasti dia tau dimana Abel!" serunya kemudian beranjak dari duduknya menuju kelas Abu.

Dia berlari dengan cepat membuat orang-orang heran.

"Bu! Abu!" teriaknya dengan napas tak beraturan.

"Lo kenapa, sih?" tanya salah satu siswi.

"Heuh, heuh Abu-nya heuh, ada gak?" tanyanya dengan berpegangan pada tembok.

"Ada urusan apa?"

Laura berdecak kesal, "ck, panggilin buru! Gue ada urusan penting sama dia!"

"Panggil aja sendiri!" balasnya kemudian melenggang pergi meninggalkan Laura yang sudah misuh-misuh.

"Anjing emang tu orang, belagu banget," umpatnya.

"Abu! Woy!" teriak Laura ketika memasuki kelas Abu.

Semua orang menatap Laura dengan pandangan aneh, begitu pun dengan Abu juga Abi.

"Kenapa?" tanya Abu ketika melihat Laura mendekat ke mejanya.

"Abel!"

Abi yang mendengar nama Abel sontak menegakkan tubuhnya dan mempertajam pendengarannya.

"Kenapa sama Abel?" tanya Abu tak sabaran.

"Abel!"

"Iya kenapa?"

"Dia gak masuk sekolah!"

"Terus? Kalo dia gak sekolah emangnya kenapa?"

Laura menghembuskan napasnya kasar, dia benar-benar ingin membunuh Abu saat ini juga.

"Gue gak dapet kabar apa pun dari dia, gue udah hubungin dia puluhan kali tapi tetep aja dia gak angkat! Gue takut sesuatu terjadi sama dia, Bu!" cerocosnya dengan napas memburu.

A2(Abel x Abi) ||ENDING||Where stories live. Discover now