Part 1

95 18 5
                                    

Arra berdecak kagum melihat bangunan disekitarnya. Oh ini lebih dari sekedar rumah. Pila pilar bangunan berlapis emas yang berdiri kokoh. Lampu hias tergantung indah di tengah tengah ruangan dan isinya furniture furniture mahal dan elegan.

"Bawa kopermu!" Tegas Taehyung.

Sang sopir yang sejak tadi membawa barang bawaan arra pun tercekat kaget. Koper itu cukup besar dan semuanya berjumlah dua buah. Bagaimana ia bisa gadis cacat itu membawa dua koper itu. Sedangkan untuk berjalan saja ia harus menggunakan alat bantu.

"Berikan koper berat itu padanya ahjussi" Taehyung berucap lagi. Kali ini dengan nada yang lebih lembut. Kentara sekali nadanya berbeda saat berbicara pada arra atau orang lain.

Sang ahjussi sempat terhenyak. Tidak biasanya anak dari majikannya itu berlaku kasar. Apalagi pada seorang perempuan.

Sedangkan Arra yang sedang tadi diam mencerna situasi. Langsung membawa koper itu,  mengambil alih ke tangannya sebelum Taehyung menyuruhnya dua kali.

Dengan langkah langkah tertatih dan sebelah tangannya menyangga jangka. Gadis itu berjalan mendekati kopernya.

Dia hanya mengambil satu koper disana. Membiarkan koper yang satunya lagi. Lagi pula tangannya tidak akan sanggup jika harus membawa dua koper besar oleh satu tangan kirinya. Ia bukan kidal. Sedangkan tangan kanannya harus menumpu pada kruk agar ia bisa berjalan.

Taehyung menyuruh ahjussi itu pergi. dengan sopan sang ahjussi membungkuk sebelum hilang dari pandangan. Setelah ahjussi itu pergi taehyung berjalan lebih dulu. Menyisiri rumah yang begitu luas dan megah.

Dibelakangnya Arra menyusul dengan langkah terseok Seok. Koper ditangannya dan kruk yang membantunya berjalan ia usahakan seimbang. Takut takut jika salah melangkah malah tergelincir diatas marmer.

Hingga sampai didekat tangga pria itu  berjalan dengan luwes tanpa menoleh sedetik pun. kendati demikian ia tahu gadis dibelakanganya sedang  menaiki tangga kesusahan apalagi dengan satu koper ditangannya. Taehyung tak peduli. Sekalipun gadis itu tergelincir dan jatuh berguling guling kebawah. Bodo amat. Syukur syukur jika gadis itu mati ditempat.

Ia sangat benci gadis itu. Sejak pertama bertemu rasa itu sudah tertanam dalam hatinya. Seharusnya Yoona yang berada di altar itu. Seharusnya Yoona yang mengikat janji suci dengannya waktu. Seharusnya Yoona yang menjadi isterinya. Namun kenapa yang ada di altar tadi siang malah gadis cacat itu.

Karena gadis itu juga sekarang Taehyung dibayang bayangi kebocoran pernikahannya ke publik.
Jika Taehyung tahu akan begini. Sampai kapan pun ia tak akan Sudi pergi ke altar.

Langkah Arra tertinggal 3 tangga.
Ia mengerang berkali kali saat satu tangannya harus mengangkat koper itu  kemudian baru kakinya menaiki tangga itu satu satu. Seterusnya dan begitu.

5 menit berlalu dia baru saja menaiki 6 tangga. Tenaganya benar benar terkuras habis. Keringat dari pelipisnya tampak mengucur membasahi poninya.

"Oppa. Aku tidur di kamar bawah saja." Arra menyerah. Dia menatap Taehyung yang saat ini sudah ada di barisan tangga atas.

Pemuda itu berbalik. Kepalanya menunduk, menatap dirinya yang berada di barisan tangga bawah. Wajah dingin, tatapan tajam dan bibir yang tersungging meremehkan. Arra melihatnya dengan jelas.

"Ck. Dasar lemah." sarkasnya. Pemuda itu membalikkan badannya.kembali memunggungi Arra. Menaiki satu tangga terakhir. Kemudian berjalan menginjakkan kakinya di lantai dua tempat ini. Pergi begitu saja tanpa menjawab ya atau tidak.

Arra jadi bingung dibuatnya. Akhirnya ia membalikan badannya melihat 7 tangga yang telah ia lewati susah payah. Jika kakinya baik baik saja. Tentu bukanlah hal sulit jika hanya menaiki 20 tangga. Mungkin hanya membutuhkan waktu kurang dari lima menit.

Hold Me Tight (KTH) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang