part 11

68 18 6
                                    

Arra terbaring tak berdaya diranjang rumah sakit. Dibagian tangan kanannya tertancap jarum infus. Wajahnya terpejam indah dengan kelopak mata tertutup. Keningnya terkadang timbul tenggelam saat rasa sakit menerjangnya dari alam bawah sadarnya.

Tak lama ia mengerang saat dirasa sakit itu menerjangnya berkali kali lipat. Hingga mengantarkannya ke dunia nyata.

perlahan lahan kelopak matanya terbuka. Ia mengerjap lemah ketika lampu ruangan menusuk korneanya. Begitu cahaya itu terbiasa dengan matanya. Ia mulai melihat dengan jelas. Pemandangan yang dilihatnya pertama kali adalah ruangan yang serba putih. Otak cerdasnya langsung memproses ruangan apa ini.

Keningnya mengernyit. Seingatnya terakhir kali ia berada di gedung pencakar langit sedang menghadiri fansign. Namun kenapa sekarang ia berada di rumah sakit.

"Siapa yang membawaku ke sini?" gumamnya pelan.

"Seorang satpam." Jawab seorang perempuan berbaju putih disampingnya.

Arra menoleh dengan tampang terkejutnya. Rupanya disana ada seorang manusia lain yang sedang bertugas mengantarkan makanan. Ia pikir sejak tadi sendirian disini.

"Tapi dia sudah pulang katanya ada pekerjaan yang harus di urus." jelas sang perawat lagi.

Arra mengangguk mengerti. Selanjutnya perempuan itu memaksakan tubuhnya untuk duduk. Sontak ia memegangi kepalanya yang berdenyut menyakitkan didalamnya ketika tubuhnya di gerakan.

"Istirahatlah kami sudah menghubungi pihak keluargamu untuk membicarakan sesuatu." ucapnya lembut.

Arra menganga ditempat. Kepalanya langsung jatuh menimpa bantal begitu saja. Setelah beberapa menit sempat terangkat.

Apa kata suster tadi? menghubungi keluarganya? Arra mendadak gusar dibuatnya. seingatnya ia menghapus seluruh kontak keluarga angkatnya karena nomornya memang tidak aktif. Termasuk nomor ayah sekalipun.

Setahunya ia hanya menyimpan satu nomor dalam buku kontaknya. Yaitu nomor taehyung yang ia beli dari sasaeng fans dengan harga fantastis. Arra menatap suster didepannya ragu ragu.

"Apakah maksudnya kalian menghubungi nomor yang bertuliskan Young Daddy?"

"Ya. Karena hanya nomor itu yang ada dalam buku kontak ponselmu. Pria itu bilang dia akan datang hari ini."

Seketika Arra langsung menggigit bibir bawahnya. "Mati aku V oppa pasti sangat membenciku. Bagaimana ini? V oppa pasti akan langsung membunuhku" batinnya gelisah.

suster pun langsung melenggang pergi setelah dirasa tugasnya selesai. Ia menyuruh arra memakan makanan yang dibawanya dalam troli sebelum pergi. Perempuan itu hanya mengangguk dengan pikiran mengawang kemana mana. Memikirkan taehyung bagaimana akan menghabisinya kali ini setelah tadi memakinya habis habisan. padahal ia hanyalah datang ke fansign seperti penggemar yang lainnya.

Dan apa kata suster tadi? Pemuda kim itu akan datang? yang benar saja. Pasti kepalanya sedang terbentur. Ia tak yakin taehyung peduli. Pria itu tadi bilang bahwa dirinya hanyalah objek balas dendam lalu untuk apa repot repot mengkhawatirkannya. Apakah mungkin suaminya itu sedang berubah wujud?

Tak lama kemudian terdengar suara bunyi pintu dibuka. Disusul dengan bunyi derap langkah kaki setelahnya. Arra pun menoleh untuk melihat siapa yang datang. Tak lama kemudian sebuah suara mengalun sadis dari mulutnya.

"Kau harus menggugurkan bayi itu." tegasnya cukup singkat, padat, dan blak blak kan.

Arra terkejut.  "Mwo? Aku tidak mau!"  Refleks tangannya melindungi perutnya.

Hold Me Tight (KTH) ✔Место, где живут истории. Откройте их для себя