Part 26

65 15 7
                                    

Happy reading semoga suka 💜💜💜
terimakasih yang sudah vote dan komennya

----

Tak terasa kehamilan arra kini menginjak usia ke ke sembilan. Pada umunya orang orang akan bahagia menyambut kelahiran si bayi. Buah hati yang selama ini didamba dambakan selama berbulan bulan semakin dekat kelahirannya ke dunia. Begitupun Taehyung seorang pria yang sangat menyukai anak kecil dan seorang pria yang menjaga di kecil dengan segenap jiwa dan raganya dalam perut seorang perempuan yang akan menjadi ibu dari anaknya. Sekalipun perempuan itu adalah orang yang dibencinya.

Taehyung kini sudah tidak sabar melihat buntalan itu dalam gendongannya. Ingin melihat bagaimana mata indah bayinya. tangan mungil yang memegang jari panjangnya. Pipi gembil nan merah yang menggemaskan. juga, suara tangisan.

Akhirnya dia akan menjadi seorang appa.

Berbagai mainan telah dipajang dan berderet rapih. Bahkan pria itu sudah membangun kamar khusus untuk si kecil. Berbagai persiapan telah dilakukan.  Seantusias itu dia menyambut kelahiran anak pertamanya.

Semua pikiran dilema tentang pembicaraan seriusnya dengan Arra kala itu terlupakan begitu saja. Namun dia masih pria yang baik dimana semuanya berharap akan baik baik saja untuk kedepannya. Lagipula Ayahnya tidak pernah mengungkit hal itu lagi ketika mereka saling bertemu.

Kadang pula taehyung cemburu setiap kali Jimin ke rumahnya dan terlihat dekat dengan Arra. Namun selama itu Taehyung mampu menahan gejolak amarah yang menyulut api cemburu nya.

Taehyung tidak mencintai perempuan itu. Beberapa kali dia menyangkalnya. Ia tidak merasakan debaran aneh dijantungnya seperti bertemu dengan Yoona. Taehyung hanya merasa marah saja jika Arra dekat dengan pria lain.

Ia juga tidak mengerti akhir akhir ini Jimin sering berkunjung ke rumahnya. Hampir setiap pergi ke dorm Jimin selalu menjemputnya. Padahal dulu tidak seperti ini. Taehyung mengira ini hanya akal akalan jimin saja untuk bertemu Arra. Apakah Jimin menyukai isterinya itu? Beberapa kali pertanyaan itu terus menghantui kepalanya.

Dan memang benar. Tanpa sepengetahuan Taehyung, Jimin sering mengunjungi Arra. Punya waktu luang sedikit saja pria bersurai madu itu menyempatkan diri mengunjungi adiknya.

Seperti saat ini, pria itu berada di apartemen Taehyung, sedang mengurut tengkuk Arra di dekat wastafel.

"Bagaimana apakah sekarang lebih baik?" Jimin berdiri disampingnya dengan wajah khawatir.

Arra menunduk setelah memuntahkan darah dari dalam mulutnya. Satu tangan jimin yang lainnya digunakan untuk memegang rambut hitam Arra agar tidak menjuntai.

Kepalanya semakin menunduk merasakan segala kesakitan yang bergejolak dalam dirinya. Nafasnya pendek pendek dan bulir bulir keringat sebesar biji jagung memenuhi pelipisnya. Mata hitamnya yang selalu memancar indah penuh ketulusan kini tengah berkaca kaca menahan sakit.

Sedangkan Jimin disampingnya ingin menangis melihat kondisi sang adik. Meskipun bukan satu atau dua kali melihat kondisi Arra yang sekarat. Namun rasanya masih sama. Takut dan khawatir.

Semakin kesini kondisi Arra semakin parah. Penyakit itu tidak sering kambuh seperti dulu. Hanya saja ketika sedang berulah Arra merasa ia akan mati saat itu juga. Rasa sakitnya berkali kali lipat dari sebelum sebelumnya.

Dokter bilang Arra masih bisa bertahan sampai sekarang  adalah sebuah keajaiban. Makanya Jimin sering mengunjunginya untuk mengecek keadaan sang adik.

Tangan Arra bergetar mengusap sisa air dimulutnya dengan tisu. Badannya terasa lemas semua. Kemudian dia berucap dengan lirih "Oppa bisakah memapahku sampai ke sofa. Tenaga ku rasanya terkuras habis."

Hold Me Tight (KTH) ✔Where stories live. Discover now