Part 7

66 16 14
                                    

Kenyataannya password penthousenya Taehyung tak serumit yang ia pikirkan. Passwordnya mudah. Yaitu empat digit dari barisan depan password black cardnya. Jika kartu ATM hitam itu nomornya 130297 maka password tempat tinggalnya 1302. Itu terlihat seperti tanggal lahir seseorang. Tapi bukan tanggal lahir Taehyung. Karena dengan jelas Arra hapal tanggal lahir suaminya itu. Apalagi tanggal lahir Arra. Jangan mimpi. Dirinya tak seistimewa itu dikehidupan Taehyung.

Hari ini Arra bebas pergi kemanapun tanpa perlu khawatir. Ia akan berjalan kemanapun sebebas yang ia inginkan. Tapi pertama tama Arra harus mengunjungi sungai Han dulu. Orang orang bilang sungai itu bisa menenangkan pikiran.

Jadi tepat pukul 09. 00 pagi perempuan itu sudah menginjakan kakinya di pinggir sungai Han. Airnya jernih dan luas. Kadang kadang air itu seperti kelap kelip saat sang panas matahari dan angin menerpanya. Ini benar benar menenangkan.

Huft...

Udaranya terasa segar namun hangat. Benar. Ini bisa membuat moodnya kembali baik. Kegelisahannya mendadak reda dan sekarang ia mulai lebih tenang. Jangan ada air mata lagi setelah ini. Doanya dalam hati.

Puas memandangi sungai Han. Arra beranjak mengangkat kruknya kemudian mulai berjalan dengan tertatih tatih. Merepotkan. Namun Arra tidak boleh mengeluh. Tiba tiba-

Bugh..

Baru saja seseorang menyenggol bahunya. Dan arra refleks memegangi perutnya walaupun ia tidak sampai jatuh.

"Tolong...  Tolong .... Seseorang mencuri tas ku. Dia pencuri!!"

Dari arah belakang Arra mendengar suara teriakan. Tatapannya langsung saja fokus pada tangan orang yang baru saja menabraknya.

"Shit." Umpat orang itu. Ia sekilas menoleh ke belakang mendapati seorang wanita paruh baya sedang mengejarnya.

"Oh jadi dia pencuri." Arra manggut manggut melihat orang itu membawa tas jinjing berwarna merah ditangannya. Tanpa pikir panjang Arra langsung mengangkat kruknya.

Buk...

Buk...

Buk...

Dengan gerakan secepat kilat kruknya melayang mengenai lengan, perut dan terkahir kakinya.

Bugh..

Orang itu terjatuh setelah menerima pukulan terakhir Arra. "Rasakan itu pencuri." Ucap Arra. Baginya ini adalah hal mudah. Dulu dia sering menggunakan kruknya sebagi senjata saat teman teman disekolahnya dengan jahil mengolok ngoloknya bahkan tak jarang pula mengerjainya. Dan akhirnya ia berada di ruang BK. Hah sungguh lucu.

Arra menatap tajam pencuri didepannya. Tanpa membuang buang waktu ia menarik tas dari tangan pencuri itu dengan kasar. Tak lama setelah itu dua pria berompi hijau datang.

"Pak tolong bereskan orang ini." Pinta Arra pada dua polisi yang baru datang.

"Baik nona." Polisi itu balas mengangguk.

Arra mengembangkan senyum manisnya sedangkan pria itu dibawa paksa polisi. "dasar jalang sialan akan Ku bunuh kau suatu saat nanti dan akan ku patahkan satu kakimu yang masih utuh." Teriak pencuri itu penuh emosi.

Tidak peduli. Arra hanya menggelengkan kepalanya. Ia memilih untuk membalikan badan dan menyerahkan tas elegan berwarna merah itu pada pemiliknya.

"Terimakasih Agassi. Aku sangat berterima kasih sekali. Aku tidak dapat membayangkan bagaimana jika tas ini dicuri. Semuanya adalah barang barang berharga."

"Sama sama sudah sepantasnya sebagi manusia kita saling tolong menolong " Arra balas tersenyum.

"Ah... Kau baik sekali Agassi. Tidak semua orang mempunyai hati bersih sepertimu." Pujinya.

Hold Me Tight (KTH) ✔Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz