part 25

57 14 9
                                    

Taehyung duduk diatas kursi. Pertemuan dengan ayahnya membekas dalam ingatannya. Harus diakui ucapan ayahnya itu tak pernah main main. Seperti mengatur jalannya pernikahan Taehyung sedemikian rupa dengan Arra, untuk mewujudkan balas dendam. Dan yang paling Taehyung khawatirkan ayahnya itu telah berani menyentuh sang isteri. Jika membuat perempuan itu cacat permanen saja bisa. Lantas bagaimana jika suatu saat ayahnya benar benar melenyapkan perempuan malang itu?

Sekalipun Taehyung telah memberikan penjelasan yang sebenarnya. Namun lengkara bagi ayahnya memaafkan arrabella yang berasal dari keluarga Jung.

"Ini cokelat hangatnya." Seorang perempuan dengan perut menonjolnya berdiri dihadapan Taehyung. Menaruh segelas minuman favorit sang pria Kim.

Taehyung tak merespon. dia hanya menunduk sambil memutar mutar cincin di jari telunjuknya. Cincin pernikahannya dengan Arra yang baru dipakai 2 mingguan ini dari sekian lamanya pernikahan.

Arra hanya tersenyum melihat respon suaminya. Tidak biasanya Taehyung seperti ini. Biasanya Setelah pulang latihan pria itu akan bercerita dengan antusias. Seperti menceritakan hal konyol ketika syuting atau membicarakan bayi mereka dimasa depan, dengan binar bahagia.

Lantas arra menarik kursi dengan sebelah tangannya. Mendaratkan bokongnya disana. Sedangkan tangan yang satunya lagi meletakan kruk disampingnya.

"Ada apa?" Tanyanya lembut. Jika sudah begini pasti Taehyung mempunya masalah. Raut wajah pria itu tidak dapat berbohong. Dia akan menjadi lebih pendiam jika sesuatu hal terjadi. Dan di depan isterinya itu Taehyung selalu menunjukkan wajah aslinya.

Masih tidak ada sahutan seperti tadi, Arra pun menyentuh lengan Taehyung lembut. Berharap kali ini Taehyung berbicara padanya.

"V oppa..."

"Pergilah!"

Ucapan dingin kembali terdengar setelah sekian lama menghangat.
Arra mengernyit penuh tanya. Apakah kali ini ia tanpa sadar melakukan kesalahan?

"Ya, tapi kenapa?" Perempuan itu memberanikan bertanya.

Kali ini Taehyung berhasil mendongakkan kepalanya. Dan tangannya berhenti memutar mutar cincin.

"Pergilah!" Hardiknya sekali lagi. Harus diakui mata almond itu begitu dingin dan tajam.

"Apa aku melakukan kesalahan? Jika benar. Tolong katakan padaku. Biar aku bisa memperbaikinya."

Taehyung menyenderkan kepalanya ke kursi dibelakang. Ia menghela nafas frustasi sambil memejamkan mata.

"Ayahku tahu." Dia berucap pelan tanpa merubah posisinya.

"Ya?" Rupanya Arra masih bingung mencerna garis besar satu kalimat tadi.

Taehyung membuka matanya kemudian mengangkat kepalnya kembali tegak seperti semula.
Kini pria itu menatap Lamat Arra. Kedua tangannya berpangku didada lantas ia berkata.

"ayahku tahu. Aku tidak pernah melakukan apapun yang menyakitimu." Sedikit membasahi bibir untuk menjeda ucapannya. Taehyung kembali melanjutkan kata-katanya.

"Maksudnya aku tidak pernah melakukan hal hal seperti penyiksaan dan lain sebagainya yang menyakitimu."

Mata Arra langsung sepenuhnya fokus pada Taehyung. Tidak kah ia tahu selalu menyebutkan nama Yoona dalam setiap tidurnya itu sudah cukup mencabik cabik hatinya. Tidak kah Taehyung tahu setiap harinya Arra harus berjuang untuk hidup. Tanpa Taehyung siksa pun Arra sudah menderita dengan penyakit yang menggerogoti raganya.

Taehyung tampak menghela nafas saat melihat mata jernih perempuan didepannya. Manik mata yang selalu memancarkan ketulusan.

"Sebenarnya aku bukan orang yang terbiasa menyakiti siapapun. Seperti melakukan kekerasan fisik seperti harapan appa. aku tidak tega. Terlebih kau itu seorang perempuan ditambah sekarang kau sedang mengandung anakku." Nada suara nya mengalun tenang. Namun suara itu entah mengapa justru terdengar mencekam dan menakutkan.

Hold Me Tight (KTH) ✔Where stories live. Discover now