Part 10

61 20 6
                                    

Sejak bertemu ditikungan gedung tadi. Jungkook dan jin berjalan beriringan. Hyung tertua dan maknae termuda itu bak saudara kembar. Satu tangan  kanannya sama sama menjinjing tas besar berwarna hitam, memakai kacamata hitam dengan style yang sama, masker putih yang menutupi wajah tampan keduanya, tidak lupa  juga topi hitam yang menutupi rambut jin dan topi berwarna merah yang menutupi rambut Jungkook.

"Ada apa hyung?" Tanya Jungkook membuat atensi jin beralih padanya. "Sejak tadi acara selesai kau selalu menoleh ke belakang."

bukannya menjawab jin kembali menoleh ke belakang untuk yang kesekian kalinya. Jungkook semakin menatap heran hyung tertuanya itu. Apakah ada yang salah dengan fansgin tadi? Atau bahkan ada seseorang yang meneror atau mengancam jin? Mereka artis besar dan hal hal itu bukanlah suatu yang baru.

Seokjin mengusap bagian belakang lehernya.  "Ini aneh." ucapnya kemudian.

Satu alis jungkook terangkat mendengar ucapan ambigu seokjin. Ia penasaran. Namun mengurungkan niatnya untuk bertanya membiarkan seokjin melanjutkan ucapannya dengan sabar.

"Aku baru saja bertabrakan dengan perempuan tadi. Sepertinya dia habis menangis. Tapi dia tidak mengenaliku sama sekali."

"Ya terus?" Kini alis Jungkook turun. Sepertinya pembahasan seokjin bukan sesuatu yang penting. Jungkook menyesal ia telah penasaran dengan hyungnya itu.

"Kook apakah menurutmu tidak aneh, saat seorang yeoja yang biasanya teriak teriak histeris saat bertemu kita dia malah terlihat cuek, seperti tidak mengenali kita?"

Jungkook menganggukkan kepalanya membenarkan pendapat seokjin. Namun pria berbahu lebar itu malah menghela nafasnya. Kemudian mulai berkata.

"Bukankah grup kita sudah terkenal ke beberapa negara? Bahkan kita sudah tour hampir keseluruh dunia. Apalagi ini seputar Seoul dan Korea. Bukankah aneh jika dia tidak mengenaliku?" Semangat seokjin berapi api.

"Mungkin saja yeoja itu cuma pura pura kan?" Tanya jungkook cukup santai.

"Tidak mungkin." Bantah Seokjin seraya mebggerak gerakan hari telunjuknya ke kanan dan ke kiri, membuat jungkook menoleh seketika.

"Aku yakin sekali wajahnya tidak menunjukkan dia mengenalku."  lanjutnya lagi. sambil berjalan santai mata pria itu menerawang jauh mengingat sesuatu.

"Aku bahkan sempat memegang bahunya dan mengatakan gwaenchana. Yeoja itu mengangguk. mata kami bertemu tapi dia malah pergi begitu saja."

Jungkook langsung menghentikan langkahnya. Kemudian ia tersenyum penuh arti, membuat seokjin yang berjalan disampingnya bergidik ngeri.

"Dia tipeku Hyung." ujarnya dengan senyum yang ditahan namun jsuteru semakin melebar. " Bagaimana penampilannya, apakah dia cantik?"

"Tentu saja. Dia cantik. Kulitnya putih. Matanya bulat sipit, bibirnya merah. Tapi sayangnya dia pendek. Mungkin sekitar segini " jin meletakan tangan kirinya lurus setinggi bahunya.

"Tapi dia tampak imut memakai dress putih selutut dan juga poninya yang berjajar menutupi dahinya. Mungkin IU versi little" Ucap Seokjin menggoda.

Jungkook tertawa. Seokjin tertawa. Dua duanya tertawa berbarengan mendengar ucapan itu. Bukan rahasia lagi diantara teman teman grupnya jika seorang jeon jungkook sangat mengidolakan seorang idol wanita bernama IU. beberapa kali bahkan pemuda itu terlihat gugup saat mereka dipertemukan dalam kursi yang berdekatan di suatu acara penghargaan.

Jika tidak mendapat IU yang asli. Mendapat cloningan-nya tidak buruk juga. Pikir jungkook.

"Tapi dia memakai kruk untuk membantunya berjalan." ujar jin terrdengar lirih diakhir ucapannya.

Hold Me Tight (KTH) ✔Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora