viii. tiga pagi

124 37 10
                                    

—dini hari ini aku terjaga sebab perkataan Lila, petang kemarin. ditambah aku baru sempat membereskan lemari pakaian yang cukup berantakan. ku pisahkan pakaian yang menurutku masih sering kupakai, dan yang sebaliknya.

sepertinya aku akan memberikan sedikit pakaian tak terpakai, pada beberapa orang disini. kurasa masih ada yang mau menggunakannya. pakaian ini masih bersih dan terawat hanya, aku sudah jarang sekali mengenakannya.

sebelumnya juga aku sudah merapihkan meja belajar yang dipenuhi sisa karet penghapus dan sisa rautan pensil. mengingat beberapa minggu terakhir ini aku sudah aktif menggambar. beberapa desain bangunan atau bagian kecil lainnya.

aku berniat mengabari Kala, atas hubunganku dengan Jonas. kupilih logo aplikasi yang biasa kugunakan untuk berbincang dengan Kala. kemudian menekan tombol telepon diatasnya.

tak perlu menunggu lama, panggilan teleponku tersembung dengan Kala.

"hai pagi isha! apa kau sedang lembur menyelesaikan tugas-tugasmu?,"

"ah tidak, aku baru selesai merapihkan kamar tidur juga lemari pakaianku,"

"begitukah? aku harap kamarmu akan lebih rapi dan nyaman untuk ditinggali setelah ini,"

"ya aku rasa, baru sempat melakukannya pagi ini,"

"baiklah, lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali bukan? ah iya, apa besok kau ada kelas pagi? kalau ada, lebih baik pergi bersamaku,"

"iya, aku ada kegiatan pagi besok. tapi, aku rasa kau  tidak perlu menjemputku untuk pergi dengnmu,"

"kenapa begitu? apa kau pergi bersama Lila?,"

"bukan begitu, aku mau menceritakan sedikit hal padamu. apa kau mau mendengarnya?,"

"apa itu? ceritakan saja baik, atau buruk akan ku simak sampai selesai,"

"hari ini aku resmi berpacaran dengan teman satu fakultasku, namanya Jonas! aku senang sekali rasanya!,"

"a—ah begitukah? wah kuucapkan selamat ya,"

"apa kau ikut bahagia? Lila tadi memarahiku sebab hal ini,"

"mungkin ia takut dilupakan oleh teman baiknya, yang kini bisa saja sibuk dengan pasangannya. tentu aku bahagia kalau, kamu bahagia,"

"ah benarkah? terima kasih banyak Kala! aku harap harimu menyenangkan, kalau begitu aku tutup yang sambungannya,"

"iya, baiklah setelah ini semoga banyak hal baik terjadi padamu,"

"kamu juga! selamat pagi,"

"pagi juga, Isha,"

kumatikan sambungan telepon dengan Kala, barusan. aku rasa ia ikut bahagia mendengar kabar ini. dibanding Lila yang nampak marah tadi.

ah sudahlah, masih pukul tiga pagi lewat beberapa menit lebih baik aku gunakan untuk berisitirahat saja sebelum sibuk berkuliah hari ini.











































Kala (pov):

semalaman aku terjaga sampai dini hari, menyelesaikan tugas kuliah. juga, beberapa pekerjaan paruh waktu yang bisa kukerjakan selagi berada ditempat kos begini. tak lama ada panggilan telepon masuk dari sahabat sekaligus orang yang aku suka dalam diamku.

siapa lagi kalau bukan, Isha. jelas, aku antusias mengangkat telepon darinya. mendengar suaranya menyapa pendengaranku, berbasa-basi sebentar.

sampai akhirnya kabar baik untuknya, yang sangat buruk bagiku terdengar. aku kecewa sekali sebenarnya. disaat banyak kemungkinan mengisi kekosongan hatiku, aku biarkan begitu saja.

aku menunggunya sedang dia sekarang bersama yang lain. sedih sekali bukan? aku menertawai bodohnya diriku. yang terlalu berharap lebih padanya.

"aku bahagia, kalau kamu bahagia."

sampah sekali. itu bohong, untuk apa aku harus bahagia disaat patah hati begini. tapi, lagi-lagi Isha orang yang aku sayang jelas aku harus ikut bahagia supaya ia senang.

pukul tiga pagi yang biasa kujadikan waktu beristirahat. kadang juga untuk menulis buku harian tentang perasaanku pada Isha. kini rasanya aku malas untuk sekedar menggerakkan pena ditanganku.

katakanlah aku kuno tapi, begitulah caraku. aku membuat buku harian berjudul "tentang Isha" , kurang lebih begitu. isinya perihal kutipan juga hal-hal berkaitan denganku dan Isha.

semua hanya tinggal kenangan. lambat laun aku rasa ia akan melupakanku. tidak denganku yang masih setia menunggunya.

menjadi rumah, tempatnya pulang nanti. ah baiklah cukup acara bersedihnya. aku tidak mau terpuruk didepan orang yang aku sayang.

ya kurasa hari ini akan sedikit berawan bagiku.

Kala (pov, end)

tbc,

monochrome ( hwangshin )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang