Bab 3: Awal Yang Buruk ( Revisi )

156 25 0
                                    

Saat jam istirahat pertama, Kisya melangkah masuk ke kantin sambil mengemut permen Lollipop-nya. Gadis itu berpikir - pikir, hmm di mana ya gue pernah liat mata coklat muda seperti itu? Mata itu begitu bening, tatapannya...Eh kok gue tiba - tiba jadi keinget dengan...

BRAAK!! 

"Sshiit!!" 

Lamunan Kisya langsung buyar,  seseorang berteriak, menyumpah, membuat gadis itu terbelalak.

"Ve-Vero?"

Karena berjalan sambil melamun, Kisya tak melihat Vero yang berdiri di depan pintu kantin, sedang minum teh botol. Jelas mata coklat muda itu  langsung mendelik pada Kisya, kemeja seragam sekolahnya basah karena tersiram teh botol akibat tabrakan dengan Kisya.

Oh emjiii! Kenapa juga gue harus tabrakan dengan Vero siiyh? Kisya mendekap mulutnya, terpana. Bikin malu ajaaa...

"Lo liat baju gue?!!"

"Maap, gue gak sengaja," Kisya buru - buru mengambil tissu dan berusaha membersihkan kemeja Vero, walau tentu percuma saja. "Ka-kayaknya gak bisa, gimana kalo kita ke UKS aja, gue keringin baju lo di situ..,"

"Udahlah, gak usah!" Vero menepis tangan Kisya dari kemejanya, dengan ketus.

"Heh, lo apain sodara gue?!" Tiba - tiba suara besarnya Kenzie sudah menggelegar di belakang mereka, membuat Vero terperangah memandang Kenzie.  "Jangan sok belagu lo, anak baru!"

Tanpa disuruh, beberapa anggota genk Black Wolves yang mengiringi Kenzie langsung mengepung Vero.

"Kenapa nih? Mo ngeroyok gue?" Vero mengangkat alis.

"Eehh! Tungguu!" Kisya terbelalak melihat gelagat tidak baik itu, buru - buru menoleh pada Kenzie. "Udah deh Ken, gue yang salah kok, gue yang nabrak Vero,"

"Jangan lo bela dia!" Sergah Kenzie. "Anak baru harus diberi briefing dulu, biar dia tau gimana status lo di sekolah ini, jadi gak sembarangan bentak - bentak lo!"

"Status gue?" Kisya telmi, membuat Kenzie menggeram.

"Genk! Ajarin anak baru itu! Sekalian interogasi! Check apa dia anggota Skull Crusher atau enggak! Soalnya gue curiga ama dia!" Tanpa menggubris pertanyaan Kisya, Kenzie memberi perintah pada teman - teman Black Wolves-nya.

Sia - sia Vero mencoba melawan, jumlah tidak seimbang, jelas, satu lawan banyak. Sementara Kenzie menarik tangan Kisya, anggota genk Black Wolves dengan setengah menyeret, membawa Vero keluar kantin, entah mau dibawa kemana.

"Ken, plis deyh lo!" Kisya gusar melihat itu. "Ngapain sih cari gara - gara dengan anak baru?"

Tapi Kenzie cuma mengangkat bahu, tak memedulikan Kisya yang memandangnya gusar. Pemuda saudara kembar Kisya itu dengan wajah tak berdosa, justru sibuk memesan mie bakso porsi jumbo dengan Ibu Kantin.

"Ya udah!" Kisya langsung meninggalkan Kenzie.

"Lho, mo kemana?!" Sia - sia Kenzie berteriak.

Gadis itu sudah berlari keluar kantin, mencari ke mana Vero dibawa genk Black Wolves.

"STOOP!!" jerit Kisya saat akhirnya menemukan Hiro, tangan kanan Kenzie di genk Black Wolves, bersama yang lainnya, di halaman belakang sekolah, sedang gencar menghajar Vero. Tanpa ba - bi - bu, Kisya langsung menerobos pemuda - pemuda itu, dan berdiri tepat di tengah - tengah antara Hiro dan Vero. Maksud gadis itu hendak menghentikan pengeroyokan, tapi tindakan tanpa pikir itu justru membuat Hiro yang sedang menghajar Vero,  jadi salah sasaran, layangan tinjunya dengan sukses mendarat di wajah Kisya.

"Anjrit!! Kisya??" Tidak hanya Hiro, Vero pun  mendelik kaget melihat Kisya rubuh.

******

"BEGOOO!! LO BEGO BANGET!!" teriakan Kenzie begitu keras siang itu, hingga membuat Kisya harus menutup kedua telinganya. Untung Papa dan Mama sedang tidak di rumah. "Kenapa sih lo ngebelain si Vero itu?? Lihat! Apa hasilnya??! Wajah lo bengap kan?"

"Gue cuma ingin menghentikan keributan..,"

"Halah! Pasti karena lo udah jatuh cinta ama Vero! Iya kan?"

"Gue..,"

"Nih! Baca!!" Kenzie menghempas sebuah Surat Kabar lama ke depan Kisya.

"Apaan sih?"

"Baca!! Biar lo tau sapa Vero itu! Dan kenapa dia pindah dari SMA Nusantara, oh sorry, bukan pindah, tapi dikeluarkan!!"

"Apa?!"

"Mungkin dia suka pake masker juga, karena malu, takut wajahnya dikenali," lanjut Kenzie terdengar meremehkan. "Dan asal lo tau, dia masuk ke sekolah kita masih dalam masa percobaan lho? Jika dalam 3 bulan ini dia bikin masalah, yah dia out lagi deh!"

Kisya mendekap mulutnya, begitu terpana saat membaca halaman Surat Kabar lama yang dihempas Kenzie padanya. Foto tiga siswa SMA yang terpampang, walau matanya ditutup, tapi Kisya tetap masih bisa mengenali salah satu wajah siswa itu dengan baik, apalagi tulisan di bawah foto itu lengkap dengan inisial namanya.

"Tiga siswa SMA Nusantara, ditangkap aparat kepolisian akibat menganiaya gurunya sendiri.

Pejabat Humas Polres mengatakan, tiga siswa tersebut antara lain berinisial  ALZVR (17),  RFD (17) dan OK (18)...dst"

"Nah sekarang lo tau sejahat apa si Vero," kata Kenzie. "So jangan lo puja - puja dia lagi, ok?"

Kisya tak menjawab. Lama dia tak menjawab. Dipandanginya saudara kembarnya, perlahan gadis itu akhirnya bersuara lagi.

"Tapi berarti lo lebih jahat lagi, Ken,"

"Lah? Kok jadi gue yang lebih jahat?"

"Baru pertama Vero masuk, udah nyaris lo buat dia dikeluarkan lagi, dengan nyuruh genk Black Wolves ngeroyok dia di sekolah tadi,"

Kenzie mengangkat alis mendengar itu, sebelum akhirnya tertawa datar.

"Gue kan cuma sekalian mo ngecheck apa dia anggota genk Skull Crusher ato bukan," dalih pemuda itu.

"Lalu apa dia anggota genk Skull Crusher?"

"Hiro belom berhasil ngorek info dari dia, lo udah datang bikin kacau!"

Alzaviero Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang