Bab 8 : Cemburu ( Revisi )

126 26 0
                                    

Kisya begitu galau jika teringat kejadian memalukan di Mall kemarin. Gadis itu berpikir - pikir sambil rebahan di kasurnya, hari masih sangat pagi, belum ada yang bangun di rumahnya, kecuali Mama yang mungkin sudah sibuk di dapur sejak selesai sholat Subuh tadi, membuat sarapan.

Gimana ya supaya Vero suka ama gue?  Kisya membatin. Hmm, di laci meja Vero di kelas, selalu banyak surat - surat cinta dari gadis - gadis satu sekolah, bahkan ada yang nekad ngasi coklat ama Vero. Hmm gimana kalo gue juga ngasih? Tapi apa? Vero suka apa ya?

Kisya teringat betapa Vero cuma membuang semua surat  - surat cinta itu ke tong sampah setiap pagi, dan bagaimana Vero memberikan coklat dan hadiah - hadiah lain pada Aini anak Ibu Kantin yang masih duduk di bangku SD.

Hmm, Kisya mengerutkan kening. Tunggu, gimana kalo gue buatin dia, spesialnya gue? Kata Mama, masakan ayam teriyaki gue enak. Kisya menjentikkan jari. Lagian Vero, gue liat suka beli mie instan di Mini Market, kasihan kan? Dia pasti seneng kalo gue bawain nasi ayam teriyaki untuk makan siang! Yess! Oke Kisya, let's do it!

Kisya melompat dari tempat tidurnya. Turun ke lantai satu. Mama terkejut ketika Kisya tiba - tiba muncul di dapur dan menanyakan bahan - bahan untuk membuat ayam teriyaki.

"Coba liat di freezer, Mama rasa kita masih punya ayam fillet," sahut Mama menjawab Kisya. "Tumben anak cantik Mama mau masak?"

"Hehehe, untuk bekal di sekolah, Ma," sahut Kisya sambil tersenyum penuh rahasia.

Bau ayam teriyaki yang begitu mengundang, menuntun Kenzie yang baru bangun, masuk ke dapur.

"Waahh, mimpi apa lo semalam, Sya? Kok tiba - tiba mo bawa bekal ke sekolah?" Sindir Kenzie. "Biasanya lo jajan bareng gue,"

"Diem aja deh lo," sergah Kisya sambil sibuk membagi nasi dan ayam teriyaki yang sudah matang ke dalam dua kotak bekal.

"Ntar kotak bekal yang buat gue, lo masukin aja langsung ke ransel gue ya? Soalnya gue mo mandi dulu,"

"Ge - er lo, siapa bilang ini buat lo?"

"Tega lo, nasi sebanyak itu untuk lo sendiri, biasanya kan kita selalu makan bareng?" 

"Halah, kalo makan bareng lo, jatah gue ludes semua lo comot juga, nggak deh kali ini maap aja," Kisya mencibir pada Kenzie."Kotak bekal  ini, mo gue kasi Vero,"

"Hah?!!" Kenzie langsung melotot. "Mo kasi siapa??!"

"V-E-R-O,"  ulang Kisya sambil terkikik mencubit pipi Kenzie karena saudara kembarnya itu tampak terpana.

"Vero?"

Kenzie memandangi Kisya hingga gadis itu keluar dapur. Tapi dia tidak berkomentar apa - apa lagi. Alis mata pemuda itu saling bertaut, seolah ada yang mengganggu pikirannya.

"Anak ganteng cantik Mama kok belum mandi? Ayo buruan! Nanti telat!" terdengar suara Mama dari belakang Kenzie membuat pemuda itu terjengah.

*********

Kisya berdiri di depan kelas. Bergetar juga perasaan gadis itu, saat melihat Vero yang baru datang, muncul di ujung koridor. Oh emji, masih marah gak ya dia dengan gue? Se-semoga dia mau nerima pemberian gue...

"Ve..," Kisya baru saja hendak memanggil Vero, saat seseorang datang dari arah kelas 11 IPA.4, mencegat langkah pemuda itu. Seorang gadis cantik berambut panjang, tampak menyapa Vero, sambil tersenyum malu - malu, Sherly, anak kelas 11. IPA.4.

Menggelegak darah Kisya saat melihat Sherly menyodorkan sesuatu pada Vero, sebuah kotak berbentuk hati. Dan yang membuat wajah Kisya semakin merah padam, Sherly juga memberi Vero sebuah kartu nama, dan membuat gerakan isyarat agar Vero meneleponnya.

Alzaviero Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang