22⛅

462 38 7
                                    

22. Permintaan cowok kalem




Permintaan cowok kalem tak bisa di abaikan begitu saja, jika di abaikan kalian tau sendiri akibatnya. Nayara jadi menghela nafasnya, kemudian mengangguk pelan sebagai jawabannya.

"Iyaa,"

Gilang tersenyum puas, mata sipitnya tambah menyipit kala cowok itu tersenyum, wajahnya yang lucu tambah lucu sampe Nayara pengen ngarungin rasanya.

"Nggak usah senyum gitu," ucap Nayara dengan galak.

Cowok itu tak menanggapinya, terus tersenyum sampai rasanya bibirnya kering karena kelamaan tersenyum.

"Astaga... Gilang!! Nyebelin ah," cewek itu cemberut kesal saat melihat Gilang masih tersenyum lebar dengan mata menyipit. "Yaudah nggak jadi tidur bareng."

Gilang mengubah raut wajahnya, langsung memegang lengan cewek itu dengan tatapan memohon dengan mata mengedip. "Dosa loh Ra,"

Nayara menghempaskan tangan Gilang, melempar tatapan sinis pada cowok itu. "Dosa apaan,"

"Ituu," Gilang mengangkat satu alisnya, menegakan tubuh mensejajarkan nya dengan Nayara. Kemudian tangan nakalnya merangkul bahu cewek itu, menarik Nayara lebih dekat dengannya.

"Gilang badan gue remuk!"

Gilang menulikan telinganya, malah memeluk cewek itu dengan erat membuat Nayara tambah kesal. Setelah puas memeluk Nayara, Gilang mengangkat kepalanya, menatap Nayara yang lebih pendek darinya. "Yaaa... Ya....." Gilang mengedip-ngedipkan matanya.

Nayara di buat gemas oleh cowok itu. Rasanya mau gigit Gilang habis-habisan. Helppp Nayara prenn, ngga kuattt.

"Tidur bareng yaaa...?" Tanya Gilang seperti anak kecil. Masih memeluk Nayara dengan gemas. "Okayyy, mau tidur bareng." Lanjut cowok itu.

Gilang melepas pelukannya, senyum-senyum sendiri setelahnya, Nayara jadi curiga melihatnya, jangan-jangan ada maksud terselubung lagi.

"Gi nggak ada niatan jail kan..?" Tanya Nayara hati-hati.

Cowok itu dibuat melongo oleh pertanyaan Nayara. Tak menyangka cewek itu punya pemikiran yang tidak-tidak. "Jail apaan Yara?"

Nayara linglung, langsung menggelengkan kepalanya dengan cepat. "Ah enggak ko."



🐳🐳

"Ini cepetan bawa kopernyaaa," Nayara menarik-narik tangan Gilang.

Saat ini Nayara tengah dikamar nya, membereskan barang-barang yang akan dipindahkan ke kamar Gilang.

Cowok itu bilang akan membantunya beres-beres, tapi lihat sekarang cowok itu malah rebahan di kasur dengan ponsel di tangannya, benar-benar pengen di amuk Nayara kayaknya.

Nayara mendelik, berkacak pinggang sambil melempar kipas kecil pada kepala cowok itu. "Buruan ini bantuinnn," ucapnya.

Gilang mengusap-usap kepalanya yang terkena kipas, dengan gerakan malas ia menolehkan kepalanya pada Nayara. "Ntaran ah, boboan dulu aja di sini," nada cowok itu melemah, membuat Nayara hampir luluh.

Kenapa makin kesini cowok kalem makin menggemaskan yaa?? Nayara pengen ngarungin Gilang masa.

"Giii, buruan ihh." Cewek itu menarik paksa tangan Gilang. Mulutnya sudah mengeluarkan beberapa mantra. "Biar cepet selesai sayanggg, ayooo ihhh," Nayara kesal sendiri.

Nayara merutuki dirinya yang menyebut Gilang 'sayang' bisa-bisa cowok itu jadi besar kepala pagi. Kalian tahu sendiri kalo Gilang itu tingkat kepedeannya tinggi abis.

CERITA KITA ( ON GOING )Where stories live. Discover now