01 | Bully

1.1K 88 1
                                    

"Waktunya baca buku yang baru gue beli!" ujar Amadea dengan penuh antusias. Ia memang memiliki hobi membaca sejak kecil, wajar saja kalau ia selalu mendapat peringkat satu di angkatannya. 

Oke sebelumnya, yuk kenalan dulu sama Amadea!

Amadea Kavin Johnson. Gadis berambut pirang yang memiliki tubuh mungil, tentunya juga sangat amat cantik. Ia selalu tersenyum kepada siapapun meskipun kehidupannya dipenuhi masalah dan kerumitan, terutama kesehariannya di sekolah. Ayah tercintanya, Hilman Johnson, sudah menjaga dan selalu di sisi Amadea sejak kecil seperti seorang putri kerajaan. Bisa dikatakan Amadea banyak haters-nya karena nilainya yang selalu tinggi dan membuat siswa siswi lain menjadi iri.

"WOI PARASIT! Ngapain lo ada disini? Lo itu ganggu pemandangan gue," sentak Kiara yang entah darimana tiba - tiba muncul di hadapan Amadea.

Tidak mengejutkan. Memang seperti itulah Kiara Kirania King. Dari sekian banyak ratusan murid yang berada di sekolah ini, hanya Amadea yang selalu menjadi incarannya. Tau alasannya? Karena kehadiran Amadea, membuat Kiara selalu menjadi peringkat dua di sekolah. Dan ia sangat membenci itu.

"Oohh.. Lagi baca buku ya? Baca apa sih, cantik? Abang boleh tau?" goda Devian.

Devian Huda Winata. Ia yang paling santai dan humoris dibandingkan teman - temannya yang lain. Kehadirannya membuat suasana menjadi lebih menyenangkan dan sebenarnya ia tidak terlalu akrab dengan Amadea, hanya hobi "ikut - ikutan" apapun itu.

Amadea hanya diam menundukkan wajahnya, ia memang tidak berani menatap mata Kiara dan gengnya. Jantungnya pun berdegup kencang, seperti sedang berhadapan dengan kuntilanak.

"Kok diem aja?! Bisu lo? Punya mulut itu dipake buat ngomong, jangan cuma diem - diem doang! Lo idiot atau apa sih?" hina Kiara sambil tersenyum sinis.

"Kiara, gue-"

"Udah lah, bosen gue tiap hari gangguin manusia ini. Ke kelas aja yuk, udah mau bel juga sebentar lagi," Nando sengaja memotong ucapan Amadea agar keributan ini tidak semakin berlanjut. Nando Leandro, sebagai kekasih Kiara, ia bisa dikatakan seperti "pawang" yang selalu berhasil menahan Kiara agar tidak terlewat batas. Entah mengapa ia jatuh cinta pada gadis itu sejak dua tahun yang lalu.

Kiara menghela nafas kasar. "Dasar anak aneh! Untung aja gue lagi mood buat perpanjang masalah sama lo, tapi kalo lo berani munculin muka lo di depan gue lagi, gue bakalan-"

Lalu, Sebastian yang baru saja tiba di sekolah langsung bergabung dengan ketiga sahabatnya melakukan rutinitas mengganggu Amadea. "Lo pada masih mau disini? Gue ke kelas duluan," ujar Sebastian. Memang diantara yang lain, Sebastian Antoine yang bisa dikatakan cuek dan tidak peduli dengan sekitarnya. Ia juga tidak berminat dengan hal - hal semacam bully itu.

Tetapi tidak mungkin jika Kiara membiarkan Amadea tenang begitu saja. Tiba - tiba Kiara menyambar buku yang digenggam Amadea dan menginjak - injaknya dengan sepatu putihnya. Devian dan Nando hanya menjadi 'penonton bayaran' yang sangat menikmati kejadian itu."

"Puas?" tanya seseorang yang mendadak muncul di belakang Amadea. Ternyata itu adalah Zidny Kyla Laurent. Ia menjadi salah satu siswi yang paling ketus dan cukup sulit mendapatkan teman, tetapi ia sangat bahagia menjadi sahabat Amadea. Ia selalu menjadi pahlawan ketika ada aksi bully seperti ini.

Kiara tersenyum melihat kehadiran Zidny. "Nah, pacarnya dateng! Mau jadi pahlawan lagi? Ini masih pagi kok, gak usah repot - repot jadi pahlawan kesiangan," sindirnya.

"Lagian ini bukan urusan lo, Amadea juga diem aja tuh bukunya diinjek," lanjut Nando santai.

Zidny memungut buku yang sudah kotor itu dan langsung melemparnya ke wajah Kiara dengan cukup keras. "Jangan macem - macem sama Amadea, kalo lo gak mau berurusan sama gue. Ngerti? Kalo masih gak ngerti, berarti lo gak punya otak."

FORGERY [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang