13 | Sendirian Atau Kehilangan

229 21 0
                                    

Dengan sangat hati - hati Salvia membopong Kiara yang masih tak henti menangis sesegukan karena kejadian yang baru saja menimpa Nando. Sangat mengerikan.

Salvia yang biasanya cuek dan tak peduli pada Kiara, tentu saja ia tidak tega melihat keadaan Kiara yang sangat kacau seperti ini. "Kiara, gue bawa lo ke rumah sakit ya?"

"G-gak mau,"

"Tapi lo lemes banget gini dan muka lo juga pucet. Biar gue bawa lo ke rumah sakit, nanti kita minta lo disuntik atau diinfus vitamin," tawar Salvia yang benar - benar tulus.

Kiara hanya menggeleng. "Gue mau pulang Sal," jawabnya bersama isakan tangisnya yang tak kunjung mereda.

Mau tidak mau Salvia lebih baik menuruti apa permintaan Kiara, ia akhirnya membawa Kiara pulang dengan kendaraan pribadinya. Untunglah hari ini Salvia membawa mobil ke sekolah.

♾♾♾

Sesampainya mereka berdua di rumah Kiara, Salvia langsung mengetuk pintu untuk bertemu dengan kedua orang tua Kiara dahulu.

Tokk..! Tokk tokk..!

Hanya dalam hitungan detik, pintu mewah itu pun terbuka dan tepat sekali kedua orang tua Kiara langsung menyambut. "Kenapa baru pulang jam segini? Kamu teman Kiara?" tanya Darius.

"Kenalin saya Salvia, saya saudaranya Sebastian."

"Terus kenapa kamu nangis, sayang? Nando nyakitin kamu? Ada masalah di sekolah?" tanya Feranda yang pastinya khawatir melihat wajah Kiara.

Kiara menyeka air matanya. "Nando.. Nando udah gak ada,"

Kedua orang tua Kiara hanya diam berusaha memahami apa maksudnya. "Udah gak ada? Kalian putus?" tanya Feranda lagi.

"Nando-"

"Nando udah meninggal. Kejadiannya tepat baru beberapa menit yang lalu," potong Salvia. Ia mengerti pasti sulit untuk Kiara mengucapkannya.

Feranda langsung menutup mulut tak percaya, "Kalian bercanda? Gimana mungkin Nando tiba - tiba meninggal? Apa dia sakit?"

"Masalahnya rumit tante, maaf Salvia gak bisa jelasin."

"Jangan nangis Kiara. Laki - laki di dunia ini kan masih banyak, kamu gak perlu hancur kayak gini karena kehilangan Nando," ucap Darius dengan enteng. Ia sama sekali tidak tahu sakitnya hati Kiara.

Salvia juga bingung melihat reaksi Darius yang santai itu. "Tapi emang pasti berat buat Kiara, mereka kan udah menjalin hubungan selama beberapa bulan bahkan setahun lebih,"

"Kamu gak perlu sok tau. Kiara jangan jadi gadis yang lemah," tegas Darius lagi.

Feranda pun mengusap kepala Kiara dengan lembut. "Gak perlu dengerin apa kata papa kamu, mama tau kamu pasti terpuruk. Mama tau kamu sayang banget sama Nando,"

Darius berdecak kesal. "Tapi bukan berarti dia harus hancur kayak gini!" 

"TAPI KIARA EMANG UDAH TERLANJUR HANCUR KARENA NANDO," pekik Kiara. Ia sudah tidak tahan menyembunyikan rahasianya.

"Kiara.. aku.. Aku dihamilin sama Nando," 

Suasana hening. Salvia yang berdiri di sebelahnya pun langsung melongo menatap Kiara, apakah yang diucapkan itu fakta?

PLAK!

Sebuah tamparan keras Darius membuat Kiara menggigit bibirnya ketakutan, ia tahu ini akan terjadi. 

Salvia langsung menggenggam tangan kanan Kiara untuk memberinya kekuatan.

"Kamu hamil?! Bener - bener kamu anak gak berguna! Mama gak pernah ngajarin kamu untuk jadi cewek murahan kayak gitu, KAMU HINA!" umpat Feranda meledak - ledak.

FORGERY [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang