24 | Terbongkar?

334 25 6
                                    

Di saat jam istirahat siang, Salvia bersama Sebastian memilih duduk bersantai menikmati cuaca yang cukup indah dan menyejukkan. Cukup berangin dan sinar matahari yang kebetulan tidak mencolok.

Salvia melirik Sebastian hendak menanyakan sesuatu. "Hm, gimana kabar Kiara? Baik - baik aja? Bayi di kandungannya juga aman kan?"

"Iya."

"Lo serius kan sama Kiara?" tanya Salvia lagi.

"Iya."

"Walaupun hati lo buat Zidny?"

Sebastian mengerutkan dahinya, menatap kedua mata Salvia. "Maksud lo?"

"Gue itu kenal lo udah lama, gue bisa liat dari gerak - gerik lo kalo sebenernya lo suka sama Zidny kan? Jangan sok nutupin deh,"

"Perasaan gue juga gak penting,"

"Kalo Zidny nanti jadian sama Manuel gimana? Rela?"

Membayangkannya saja sudah membuat Sebastian merasa kesal, tetapi ia tidak bisa berbuat apapun. "Itu terserah Zidny,"

"HALO KAKAK - KAKAK KELASKU," sapa seorang gadis tak diundang. Sudah jelas, Nicole.

Nicole menatap mereka dengan wajah berseri - seri tanpa rasa malu. "Kalian lagi ngapain? Bahas Kak Zidny ya?"

"Mau lo apa sih?" tanya Sebastian tanpa berbasa - basi.

"Jadi gue disini cuma mau ngasih tau, daripada Kak Sebastian ganteng ini kejar - kejar si Zidny itu, mending pacaran sama gue aja. Setuju?" 

"Pertama, gue gak ngejar Zidny. Dan kedua, lo sama sekali bukan tipe gue". Oke penolakan itu cukup menyakitkan, tetapi untungnya mental Nicole sudah sekuat baja.

Nicole tersenyum malu dan dengan percaya diri merangkul Sebastian, "Itu karena lo belom kenal sama gue, Kak Sebastian. Coba aja yuk kita date tiga kali dijamin langsung jatuh cinta seumur hidup,"

Salvia mendengar ucapan Nicole menjadi merinding, benar - benar ia tidak mengerti apa yang salah dengan otak gadis ini.

"Cewek sinting," umpat Sebastian.

"Ihh kok lo gitu sih? Harusnya sebagai cowok itu ngehargain & ngehormatin cewek, ini lo seenaknya malah ngatain gue sinting?! Muka sih cakep tapi mulutnya kotor," jawab Nicole tidak terima.

"Daripada hargga diri lo makin jatoh, mending pergi dari sini," bisik Salvia dengan nada sinis.

Tetapi gadis "unik" ini malah memilih untuk duduk di tengah Salvia dan Sebastian. "Kenapa gue harus pergi? Kan Nicole mau jadi bestie kalian,"

Tanpa berkomentar, Salvia dan Sebastian bersamaan melengos pergi sudah tidak tahan dengan sikap Nicole dan tidak ingin membuang waktu tak berguna.

Nicole mencibir, "Dasar duo jutek! Kok ada ya manusia kejam sinis gitu? Untung aja gue terlahir ramah, manis, cantik, periang, pinter, dan sempurna!"

♾♾♾

Sedangkan di tempat lain, Devian harus datang ke ruang kepala sekolah entah untuk apa. Semoga saja bukan hal buruk.

Tokk tok..!!

"Permisi,"

Antony tersenyum lebar menyambut kehadiran Devian. "Selamat siang. Maaf ya saya jadi ganggu jam istirahat kamu,"

"Ada apa panggil saya kesini, Pak?"

Kemudian Antony menyodorkan sebuah plastik berukuran kecil berisi bubuk yang tentunya Devian sangat mengenalinya. "Ini punya kamu?" tanya Antony dengan suara pelan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 08, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FORGERY [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang