[ Chapter 6 ]

2.7K 189 7
                                    

POV

Suasana perpustakaan kini sangat tenang di tambah suara hujan deras yang mengguyur Bangkok membuat win betah berdiam lama di dalam perpustakaan membaca beberapa buku yang dia sukai sambil menunggu hujan reda

Sekarang kakinya melangkah mencari beberapa buku yang akan dia baca lagi,mata nya membaca mencari buku buku yang menurutnya menarik,dan mata nya pun tertuju pada satu buku di bagian rak paling atas,sial nya dia tidak dapat meraih buku tersebut,win berjinjit untuk menggapai nya namun sama saja tidak bisa hingga dari belakang tubuhnya,ada seseorang yang mendorong nya sedikit kedepan mengambil buku yang win inginkan, membuat win membulatkan matanya kesal karna buku yang sudah dia ingin kan di ambil duluan

Dia berbalik memutar tubuh nya berniat memaki,tapi tubuhnya malah di himpit kedepan win menatap nya dengan tajam, bright tersenyum merapihkan rambut win tangan nya menopang pada rak buku mengungkung tubuh win

"Sepertinya saat melihat ku,mata mu selalu menatap ku dengan tajam, sebegitu bencinya kah kau pada ku?"ucap bright sedikit berbisik di samping telinga win

Win berdecih menyingkirkan tubuh bright dengan kencang dia seketika tidak berminat lagi pada buku tadi, akhirnya win memutuskan untuk mencari buku lain namun tangan nya di tarik membuat dirinya terhuyung pada tubuh bright

"Ambillah buku mu,aku sudah susah payah mengambil nya."Win menjauh dari tubuh bright

"Ambil saja aku tidak menginginkan nya lagi."

"Kau yakin tidak menginginkan nya?,aku sudah mengambilkan nya untuk mu."

"Aku bahkan tidak pernah menyuruh kau mengambil nya."ucap nya sedikit sarkas lalu meninggalkan bright dan memilih mencari buku yang lain

Bright menatap nya dari jauh menggeleng kan kepalanya, menyimpan kembali buku yang tadi dia ambil dan kembali diam diam mengamati apa yang di lakukan oleh win

Setelah dia mendapat kan buku win kembali ketempat nya tadi duduk dan kembali membaca bukunya dengan sangat pokus hingga tidak menyadari bright sudah ada di hadapannya menatap win yang sedang pokus pada bukunya

"Kau lebih manis saat diam seperti ini."buku yang tadinya sedang dia baca kini win turunkan menatap siapa yang bicara padanya, seketika emosinya seakan naik saat melihat wajah bright

"Apa mau mu,tolong jangan ganggu aku,apakah kau tidak melihat aku sedang membaca."

"Tentu aku melihat,aku tidak menggangu mu lanjutkan saja membaca mu aku hanya menumpang duduk."

"Kau bisa duduk di kursi lain,jadi pergilah."

"Tapi kursi lain penuh dan hanya kursi mu yang kosong."ucap nya berbicara sambil mengamati wajah sebal win

Win melihat ke arah sekitar memang benar semua kursi nya penuh tapi bisakah dia pergi saja karna tidak ada gunanya dia disini hanya berdiam diri membuat dirinya merasa tidak nyaman apalagi dengan tatapan mata nya,dia nampak aneh dari bright yang kemarin dingin padanya

"Seterah kau saja."win melanjutkan membacanya tidak mempedulikan apa yang akan di lakukan oleh bright dia tidak peduli sama sekali

Hingga beberapa menit kemudian bright berdiri dari kursinya meninggal win,membuat win penasaran diapun menurunkan bukunya melihat kebelakang nya ternyata bright sudah tidak ada mungkin dia sudah pulang,win pokus pada bukunya lagi

"Baguslah jika dia pergi."namun kemudian sebuah gelas kecil menempel hangat di pipi dingin nya membuat nya terkejut

"Minumlah kulihat pipi hidung dan telinga mu memerah,kau sepertinya kedinginan."ucap bright kini dia taruh gelas berisi kopi hangat di hadapan win

Son of a MafiaWhere stories live. Discover now