[ Chapter 23 ]

1.5K 143 10
                                    

POV

Kini panjaga mulai membuka rantai dan mencabut kabel yang menempel pada tubuh bright, sesuai dengan perintah off bright di seret naik ke tengah tengah pilar besar yang menjulang tinggi tali sudah mereka siapkan, bright diam dia bahkan tidak memberontak sama sekali pandangan nya hanya menatap pada win, memperhatikan tubuh win yang penuh luka karna ulah nya,dia menyadari kesalahannya tidak seharusnya dia terbakar oleh api cemburu,wajar jika seorang ayah marah saat melihat putra nya terluka

"Tunggu bisakah aku berbicara dengan win sebentar saja, setelah itu aku akan melakukan apapun kemauan mu,aku berjanji tidak akan memberontak."

"Tidak,cepat lakukan tugas kalian gantung dia di tengah kedua pilar tersebut."

"Kumohon hanya sekali,hanya untuk sekedar berbicara dengan nya tidak lebih."

"10 menit di mulai dari sekarang."ucap off membuat bright yang mendengar nya langsung melepaskan diri dari para penjaga yang memegangi tangan nya

Bright memegang perut nya berjalan dengan susah payah menuju win dengan sisa tenaga nya dia berjalan dengan cepat agar waktu nya tidak terbuang sia sia,kini mereka saling berhadapan bright tersenyum karna bisa melihat win sedekat ini lagi,win sedikit mundur dari hadapan bright memberikan jarak antara mereka berdua

"Maafkan aku karna telah menyakiti mu aku begitu cemburu melihat mu berciuman dengan nya,hingga aku tidak sadar telah menyakiti diri mu,jika aku mati di tangan ayah mu untuk terakhir aku ingin kau mendengarkan ku mengucapkan aku mencintaimu ,aku harap kau bisa membalas nya walaupun aku tau itu akan sangat sulit bagi mu,mungkin kau sudah tau awal tujuan ku mendekati mu namun percayalah diri mu telah membuat ku jatuh cinta,hingga setiap senyuman mu selalu berputar di dalam pikiran ku,aku ingin selalu bisa menjadi alasan mu tersenyum tapi sayang nya malah aku yang membuat mu terluka,aku mencintaimu win sangat mencintai."

Win memalingkan wajah nya bibir nya terasa Kelu untuk berbicara,dia tidak bisa melihat wajah bright jika tidak air mata nya akan mengalir begitu saja, waktunya sudah habis panjaga mulai membawa bright kembali ke atas dia melihat win yang sama sekali tidak bergeming dia hanya bisa tersenyum setidaknya dia mengakui kesalahannya dan menyatakan semua isi hatinya

Tali mulai di ikat di leher bright dengan kuat kini para penjaga mulai menjauh dari sana off memegang sebuah remot,dia menatap pada dararat lalu alurasan listrik langsung menyengat tubuh nya sekarang giliran manusia di hadapan nya yang telah lancang mencintai putra nya

Remot off arahkan kedepan dan sebuah lubang terbuka di atas lantai yang bright pijak membuat tali yang mengikat lehernya langsung mengencang di bawah nya terlihat sebuah lubang besar yang sangat begitu dalam leher nya kini benar benar tercekik kedua kaki bright meronta napas nya mulai tercekat hingga wajah nya memerah

Win tidak tahan melihat nya dan teriakan suara bright menggema di dalam ruangan,mata win memanas menahan tangisnya dia segera membalikkan badannya menumpahkan seluruh air matanya suara tangis berusaha dia redam namun gun melihat semua nya,putra nya menangis berusaha kuat namun dia tau itu sangat menyakitkan

"Kau mencintai nya win?, segeralah bicara pada ayah mu jika ingin melihat dia masih bernapas,papah tidak pernah melarang mu mencintai siapa pun kau berhak memiliki pendamping yang kau suka."win terkaget dia melihat kearah gun lalu memeluk tubuh gun dengan erat tangis nya pecah dalam pelukan gun

"Rasanya sakit mendengar suara teriakan nya,aku tidak bisa mendengar kan nya,kumohon bawa aku pergi dari sini."gun mengusap punggung win berusaha menenangkan nya dia merasakan bahunya yang basah,gun menjauhkan win darinya dia menghadap pada win mengusap air mata nya

"Cepat hentikan ayah mu,kau tau jika dia sangat mencintai mu bukan?,dan kau juga mencintai nya?,jangan sakiti diri mu karna kebohongan yang kau simpan papah yakin ayah mu akan mengerti dengan hati mu."win menatap gun yang berusaha menyakinkan nya

Son of a MafiaWhere stories live. Discover now