[ Chapter 14 ]

1.8K 150 5
                                    

POV

"Kau putra off dan gun?."win mengangguk binggung, Krist menatap win dengan Lamat dia memperhatikan wajah win yang begitu tampan dan imut

Mata nya terasa panas kini air matanya mulai mengumpul di pelupuk mata nya tidak menyangka adik kecil nya sudah memiliki seorang putra yang sangat tampan dan cantik

Sudah 14th dia tidak melihat wajah gun,karna 12th Krist dan singto berada di Inggris setelah kejadian koma waktu itu singto harus di larikan ke rumah sakit di Inggris yang fasilitas nya lebih lengkap hingga merekapun menetap di sana, mengadopsi fiat membesarkan nya bersama dan baru 2th terakhir ini mereka pindah kembali ke Thailand

Dan mungkin itu juga beberapa kebiasaan fiat saat di Inggris tidak bisa di rubah seperti menaiki motor besar,bahkan dia masih sekolah menengah atas

"Permisi maaf jika kami mengganggu,Tuan muda sebaiknya cepat kembali ke mansion sebelum tuan besar datang,tuan gun sudah memerintahkan kami untuk menyuruh Anda segera pulang."ucap salah satu bodyguard yang menerobos masuk tanpa ijin namun dia harus melakukan nya jika ingin nyawa nya selamat

Win melihat jam tangan nya ternyata hampir malam dia harus segera kembali,Krist yang melihat win mulai cemas dia ikut berdiri saat win berdiri

"Om,fiat sepertinya ini sudah hampir malam aku pamit untuk pulang,cepat sembuh fiat."ucap win berpamitan pada mereka bertiga namun saat win berjalan Krist memegang tangan win

Langkah kaki win pun terhenti menatap kearah Krist yang ingin mengucapkan sesuatu namun dia terlihat ragu ragu,singto mengusap punggung Krist dengan lembut

"Ah hati hati di jalan na,kau boleh main sesering mungkin kesini om akan akan sangat senang."ucap Krist dia langsung melepaskan tangan nya dari win

Win menyunggingkan senyum manis nya, Krist ikut tersenyum dia senang jika win mau kembali bermain kerumah nya

"Tentu,aku juga ingin menjenguk fiat nanti,bye na aku pulang."win pun keluar dari rumah Krist dia langsung pergi menuju mansion nya

Setelah win hilang dalam jangkauan mata nya Krist langsung memeluk tubuh singto menyembunyikan wajah nya di dada singto

"Kau ingin bertemu dengan gun bukan?,kenapa tidak bilang saja pada win jika kau merindukan gun,kita bisa berkunjung ke rumah gun."ucap singto dengan sangat lembut

"Aku sangat merindukan nya,namun aku takut dia tidak ingin melihat ku lagi seperti saat terakhir kita bertemu,itu sangat menyakitkan bagi ku."ucap Krist pelukan tangan nya semakin erat,air matanya pun sudah membasahi pakaian singto

Namun dengan sabar singto berbicara perlahan sangat lembut bahkan dia tidak sedikit pun mengeluarkan nada tinggi pada Krist dan fiat dia bahkan tidak mengerti apa yang terjadi pada papih nya

•••••

Kini makan malam sedang berlangsung, beruntung win pulang dengan tepat waktu saat dia sampai off belum pulang dan dia langsung di sambut oleh gun

"Apakah papah dan ayah kenal dengan om Krist dan om singto?mereka sepertinya sangat mengenal kalian tadi aku mengantar anak nya yang hampir membuat mobil ku menabrak trotoar."gun yang sedang menikmati makanan nya terdiam saat nama mereka di sebut kilasan beberapa tahun muncul kembali

"Kau baik baik saja win?, lainkali langsung lah pulang,ayah akan berbicara dengan supir yang hampir membuat mu celaka."

"Tidak perlu ayah aku baik baik saja mobil kita pun tidak ada yang lecet."

"Sudah lama kita tidak menonton bareng bukan setelah makan malam bagaimana jika kita menonton bersama?."win langsung senang saat mendengar saran off dia langsung mengangguk semangat

Son of a MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang