#HUJAN.SERIES.2
(Beberapa chapter sudah dipindahkan ke Karyakarsa)
"Kiara?"
"Naya. Kanaya?"
"Bener ternyata ini lo. Gue ada perlu sama lo. Lo bisa bantu gue gak?"
"Apa?"
"Gue tahu lo butuh uang kan? Jadi gue mau lo kerja buat gue."
"Maksudnya?"
"...
Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.
-Zinnia symbolizes thoughts of friends, endurance, daily rememberance, goodness, and lasting affection-
*****
Kiara/Senja POV
~~Once upon a time, in a sky far far away...
There are three bestfriends. The cloud, the rain, and a puddle...
They live happily together in a rainy season...
The cloud brings the rain in its body, and makes a puddle appears..
They have such a lovely friendship...
One day, the rain pours heavily with the help of the cloud...
Suara Rama, supervisor bagian kebersihan mengejutkanku dari lamunan. Aku tersentak dan refleks menoleh ke belakang.
"Eh? Mas Rama? Gak apa-apa Mas," ujarku sambil menggaruk kulit kepala yang tidak terasa gatal.
Saat ini aku sedang berada di ruang istirahat bagian kebersihan, di salah satu sudut ruangan kantor, tepat di sebelah ruang pantry perusahaan. Ruang istirahat ini hanya berukuran tiga kali tiga meter, terdiri dari deretan loker, berbagai macam alat kebersihan, sebuah meja makan dan beberapa bangku. Sementara pantry yang berada di sebelahnya, berukuran dua kali lebih besar, berisi sofa dan meja untuk beristirahat, dan keperluan coffee break, seperti alat coffee maker, teko air panas, minuman serta beberapa makanan ringan.
Sebagai petugas kebersihan, aku tidak mempunyai keistimewaan untuk menggunakan pantry sebagai tempat beristirahat, tapi kami cukup sering bolak-balik ke sana untuk membuatkan minuman para pekerja maupun tamu perusahaan.
Aku duduk di salah satu bangku, mengetik menggunakan laptop usangku. Berusaha berkonsentrasi untuk menyelesaikan sebuah naskah cerita anak-anak yang menjadi tugas akhir salah satu mata kuliah. Cerita anak-anak berbahasa Inggris tentunya, sesuai dengan jurusan yang aku ambil di kampus.
"Pening sekali sepertinya? Tugas akhir?" tanya Rama ramah, laki-laki itu tersenyum padaku, wajahnya terlihat cukup enak dipandang.
Rama, adalah salah satu teman baruku di perusahaan ini. Laki-laki yang berusia di akhir 20-an itu merupakan supervisor bagian kebersihan, atasanku langsung. Pertama kali aku bertemu dengan Rama sekitar satu bulan lalu, pada hari pertama mulai bekerja di sini. Saat itu Rama terlihat cukup menakutkan, dengan perawakannya yang tinggi besar, dan wajah tajam bila tidak tersenyum. Tapi ternyata di balik impresi pertama yang kurang baik, Rama adalah laki-laki yang hangat, cenderung ramah dan bersahabat.
