5; Salah Paham

806 158 80
                                    

Danger, this is extra long part ><Beware please

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Danger, this is extra long part ><
Beware please.


•••

Hari ini Ryan ada jadwal operasi sesar. Ia sampai di rumah sakit pukul sembilan, saat itu asisten perawat kembali mengingatkannya tentang jadwal operasi sang dokter pada pukul sepuluh.

"Ini catatan medis pasien yang akan dioperasi hari ini, Dokter." perawat itu memberikan sebuah bendel pada Ryan, kertas rangkap dua itu Ryan lihat sekilas. Ia hampir hafal isinya sebab wanita yang sebaya dengannya ini sering check up kehamilan rutin setiap bulan dengannya bersama sang suami.

Catatan kesehatan yang diterima menunjukkan analisa kesehatan yang stabil. Tekanan darah, hemoglobin, semuanya normal. Hanya penambahan berat badan pasien dan si bayi yang membuat catatan ini sedikit berbeda.

"Udah disiapin semuanya?" tanya Ryan.

"Sudah, Dok. Sepuluh menit lagi pasien akan dipindahkan ke ruang operasi untuk bersiap." ucap perawat itu. "Oh iya, Dok. Ini surat yang harus Dokter Ryan tandatangani sebelum operasi di mulai, wali yang bersangkutan sudah tanda tangan lebih dulu." sambungnya kemudian menyerahkan kertas itu pada Ryan.

Seperti biasa, Ryan akan membacanya sekilas baru setelah itu menandatanganinya. Ia tersenyum simpul seraya menyerahkan kertas itu kembali pada si perawat. "Ini, terima kasih, ya."

Si perawat yang akan turut andil dalam operasi menemani sang dokter membalasnya malu-malu. "Iya, Dokter. Kau begitu saya permisi."

"Iya." balas Ryan ramah. Setelah itu Ryan mempersiapkan diri, ia meninggalkan ponselnya di dalam laci dalam mode senyap lalu mengambil sarung tangan yang juga berada di dalam sana lalu dibawanya dimasukkan ke dalam saku. Setelah itu ia keluar dari ruangannya untuk memastikan sendiri pasien dalam kondisi rileks untuk melahirkan anak ke tiganya.

•••

Hari ini Hara datang pagi-pagi banget ke kampus cuma buat ngumpulin catatan mata kuliah dan tugas tengah semesternya. Setelah itu dia tidak ada mata kuliah lain.

Datang ke kampus jauh-jauh cuma buat ngumpulin catatan dan tugas. Kalau saja dosennya mau tugas-tugas itu dikirim via email, pasti akan lebih gampang. Tapi sayangnya dosennya menentang keras sebab masih ada mahasiswa yang selalu beralasan.

Karena kedatangannya sampai kampus hanya sebatas ini saja, Hara dibuat bingung kemudian. Mau pulang ke rumah pun ia pasti bosan karena tidak ada siapa-siapa. Menghubungi Ryan juga nampaknya Hara tidak berani, takut mengganggunya. Selain itu Ryan juga sudah izin padanya kalau sementara waktu laki-laki itu tidak bisa dihubungi karena ada jadwal operasi sesar. Jadi, Hara akan menunggu Ryan menghubunginya dulu entah jam berapa.

"Masa jalan-jalan sendiri, sih." gerutunya. Sesaat kemudian ia teringat Mari dan Sena. Kira-kira mereka bisa tidak ya diajak keluar. Lantas Hara mencoba menghubungi salah satunya.

HOME || KNJWhere stories live. Discover now