Maaf ya minggu lalu aku ngga update ><
Semoga kalian suka bagian satu ini.•••
Rasanya senang sekali, sampai tidak bisa digambarkan seperti apa. Setelah menunggu berbulan-bulan akhirnya pengadilan mengabulkan gugatan cerai Hyejin terhadap suaminya.
Wanita itu bisa bernapas lega lagi. Ia bebas menikmati hidupnya sekarang. Ia bisa pergi tanpa larangan dan pulang tanpa harus menghadapi amukan dari siapa pun.
Sebelas tahun ia menikah, merelakan masa mudanya dengan seorang laki-laki pilihan sang ayah. Sepuluh tahun lalu dan sekarang Hyejin berusia tiga puluh dua. Ia merasa telah kehilangan masa mudanya sejak menikah. Ia tak kehilangan pendidikan sebab suaminya mendukung penuh Hyejin menjadi seorang wanita yang tak hanya cantik tapi juga pintar. Tapi sejak menikah, Hyejin kehilangan teman-temannya. Ia lupa caranya menjadi seseorang yang ramah. Yang ia tahu hanya belajar saat ia berada di sekolah, dan menjadi istri yang baik di rumah—di depan suami dan mertuanya.
Tapi sekarang sudah tidak lagi. Walau ia bukan seorang remaja lagi setidaknya dia masih cantik. Hyejin masih pantas dipanggil kakak daripada bibi, tentu saja. Tapi masalahnya, itu hanya sementara. Sampai nanti Hyejin melahirkan anak pertamanya, maka akan ada yang memanggilnya ibu, bukan bibi lagi.
Hyejin memegang pelipisnya pusing, sembari memejamkan mata lalu mengeluh. "Dasar, laki-laki itu. Sudah menyiksaku selama bertahun-tahun, tapi masih meninggalkan sisanya." gerutunya kesal.
Tapi janin yang ia kandung juga darah dagingnya sendiri. Untungnya Hyejin segera meminta cerai sebelum suaminya menyadari hal ini, atau pria itu akan semakin menahannya seumur hidup. Hyejin sungguh muak mengingat mantan suaminya, tapi di sisi lain ia juga bingung. Kalau bayinya lahir akan membawa marga siapa jika ayah biologis si janin ini saja sudah ia ceraikan.
Hyejin mengusap perutnya yang masih rata. "Nggapapa, Mama juga ngga yakin kalau kamu lahir nanti kamu bakal suka sama Papa kandung kamu. Jadi, ayo kita cari Papa baru." katanya kemudian menghidupkan mesin mobilnya lalu pergi dari area pengadilan itu.
Lama berkendara tak tentu arah, akhirnya Hyejin memutuskan untuk menemui mantan kekasihnya. Hyejin lupa kalau dirinya telah meninggalkan Jepang sejak satu tahun lalu, dan pertemuan singkatnya dengan Ryan saat itu membuat Hyejin ingin kembali menemuinya.
Barang kali ia bisa membuat Ryan ingat masa-masa di mana mereka pernah berkencan dulu.
Tapi Hyejin tidak langsung menemui sang mantan. Pertama-tama Hyejin berhenti di salah satu restoran makanan yang menyediakan kimbab dan mi kacang hitam kesukaan Ryan waktu mereka masih jadi mahasiswa. Ia membungkusnya dalam satu rak makan lalu mengantarnya ke rumah sakit.
Namun sayangnya resepsionis itu mengatakan apa yang tidak ingin Hyejin dengar.
"Maaf, Dokter Ryan belum datang. Jadwal pemeriksaan dan konsultasi oleh Dokter Ryan baru akan dibuka mulai pukul sepuluh siang."
KAMU SEDANG MEMBACA
HOME || KNJ
FanfictionKOONSTAN BOOK 2 (RYAN-HARA ver) "Ra, kamu mau ngga jadi...," "Jadi pacar kakak?" sela Hara tak sabaran diiringi suara detak jantungnya yang berdegup tak teratur. "Bukan, Ra. Tapi jadi ibu dari kelima anak-anakku nanti. Mau ngga?" ucap Ryan lembut. K...