9. SYOK

641 157 86
                                    

Bismillah dulu ya sebelum baca :)J

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bismillah dulu ya sebelum baca :)
J

angan lupa komen ;)

•••

Setelah Hara pulang, Mari bisa bernapas dengan lega. Untung saja tadi Mari buru-buru mengemasi paketnya yang baru saja datang. Paket hiasan untuk ulang tahun Hara yang akan diadakan lusa.

Mari memasukkan lagi pernak pernik itu ke dalam box, lalu menyimpannya di atas meja.

"Hampir aja ketahuan."

•••


Malam ini Ryan pergi ke kantor Jungkook untuk menyerahkan berkas file apartemennya. Sementara besok ia bisa libur sehari dengan tenang tanpa merasa terbebani tugas apa pun. Tinggal santai saja.

Lift berhenti di lantai sembilan, ia pergi menemui Jungkook sebab pria itu bilang kebetulan tengah lembur. Lagi pula mereka jarang ketemu, sekali-kali ngobrol di kantor apa salahnya. Lagi pula Jungkook sedang sendirian setelah beberapa saat lalu ia menghubungi Mari karena mengeluh kesepian.

Ketukan pintu terdengar, alih-alih berteriak, Jungkook menghampirinya sendiri dan membukakannya. Ia tahu itu pasti Ryan.

"Baru pulang kerja lo?" sapa Jungkook.

"Iya, sama kayak lo lah. Gue tadinya juga lembur." ujarnya mengekori Jungkook lalu duduk di kursi di depan meja kerja pak Presdir satu ini. "Nih dokumen apartemen yang mau gue jual."

"Udah lengkap, kan?" tanya Jungkook sembari menatap file di tangannya.

"Ya makanya lo periksa dulu, ada yang kurang ngga?"

Jungkook menyelesaikan satu bendel map di tangannya barang sebentar lalu menarik map milik Ryan dan membacanya sekilas sambil mengigit bibir bawahnya. "Udah sih, udah lengkap."

"Kira-kira gue harus nunggu berapa lama sampai gue terima uangnya?"

"Butuh uang lo? Mau gue pinjemin?"

Ryan berdecak lidah dengan raut wajah hambar. Ia tahu Jungkook kaya, semudah itu sahabatnya mau meminjamkan uang padanya tapi bukan itu yang Ryan maksud. "Ngga, gue ngga mau minjem uang. Cuma mau tau aja kira-kira berapa lama sampai apartemen itu laku."

Jungkook tertawa sekilas. "Udah ada yang mau liat apartemen lo kok, tenang aja. Mungkin minggu depan atau empat hari lagi lah orangnya ngabarin gue mau lihat apartemen lo." jelas Jungkook membuat Ryan terkejut.

"Secepet itu?"

"Tim marketing gue sekolahnya tinggi semua, Yan." nadanya lagi-lagi membuat Ryan mau mengeluh betapa sombongnya calon pamannya ini, tapi ia tahan-tahan. "Ini gue terima ya berkas lo. Nanti gue hubungin lagi progresnya gimana."

HOME || KNJTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang