8. RUTINITAS

714 146 73
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


•••

Selama dalam perjalanan ke rumah sakit, ponsel Ryan bergetar tanpa suara.

Seokjin berusaha menghubunginya tetapi Ryan masih menyetir dengan tenang sampai ia tiba di rumah sakit.

Hari ini ia bisa sedikit santai karena jadwalnya hanya memeriksa pasien dan melayani konsultasi kehamilan. Selebihnya saat waktunya sedang senggang, ia berkirim pesan dengan Hara dan menghubungi Seokjin balik. Siapa tahu ada yang penting yang harus Seokjin sampaikan padanya.

Adek Kecil 143
Kak Ryan nanti pulang jam berapa? (11.31 a.m)

Ponsel Ryan bergetar lagi menandakan pesan masuk. Sebuah balon percakapan muncul di layar ponselnya. Itu dari Hara. Tiba-tiba Ryan ingat, betapa malunya dia dicium duluan oleh gadis itu tadi sampai-sampai tubuhnya terasa kaku tidak bisa digerakkan. Bahkan ia lupa berkedip dan bernapas tadi. Ryan sadar, ini pasti karena efek lama tidak pacaran. Makanya Ryan mendadak kaku tadi.

Di sisi lain Ryan paham, ternyata wanita tidak bisa dimengerti dan dipahami hanya dari buku yang ia baca saja. Apalagi dari zodiak yang tidak Ryan percaya kebenarannya, karena itu bersifat non ilmiah.

Ibu jarinya masih mengambang di atas layar. Bingung mau mengetik apa padahal Hara cuma tanya Ryan pulang jam berapa, sampai Hara mengiriminya pesan lagi. Mungkin karena Ryan lama tidak membalas pesannya dan terpantau sedang online selain itu pesannya langsung terbaca.

Hara bingung. Apa Ryan sedari tadi cuma ngeliatin pesannya aja?

Adek Kecil 143
Kak Ryan... (11.35 a.m)
Sibuk ya? (11.36 a.m)

Aku pulang jam 5, Ra. (11.36 a.m)

Ryan langsung membalasnya lalu meletakkan ponselnya setelah itu mengacak rambutnya sendiri.

"Come on, Dude. That just a kiss." frustasinya.

Laki-laki itu masih dibuat berdebar-debar oleh perbuatan Hara. Kepalanya menggeleng-geleng, dulu saja waktu ia pacaran dengan Hyejin tidak sampai ciuman menyentuh bibir. Paling cuma sampai pipi. Dan ya..., malu mengakui ini tapi Hara itu ciuman pertamanya. Tak peduli seberapa banyak video dewasa yang pernah Ryan lihat, tapi sungguhan deh. Gadis itu cukup berani untuk mencuri ciuman pertama Ryan.

Padahal awalnya Ryan pikir ia tidak mau dianggap kurang ajar. Bukannya tidak mau mencium, ia hanya ingin menjaga Hara. Selain itu ia tidak mau dianggap kurang ajar, apalagi sampai kebablasan seperti temannya—Jungkook.

Ketukan daun pintu bilik Ryan membuatnya kaget.

Ryan menyimpan ponselnya lagi ke dalam sakunya kemudian menyuruh orang itu membuka pintu. "Iya, masuk."

HOME || KNJTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang