Chapter 16

5.7K 652 612
                                    



hallo :') 

I'm back



¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.





"Menyampinglah dan jangan melihatku..."


Gurat didahinya tercetak dengan jelas begitu Jisoo merasakan sesuatu yang sesak dan cukup perih itu memenuhi tubuhnya. Namun ia tak bisa berteriak kencang apalagi mencakar tubuh lelaki diatasnya karena jelas itu sebuah kesalahan. Satu-satunya pelampiasan yang bisa ia lakukan adalah meremat erat alas tidur dikedua sisi tubuhnya yang kini sudah sangat kusut tak beraturan.


Keringat sudah mengucur deras, entah berapa kali ia menggigit bibir untuk menahan jeritan yang ingin keluar dari mulutnya. Jisoo juga ingin mengatakan untuk berhenti tapi ia tak bisa melakukan apapun terlebih lelaki itu sedang berkuasa diatasnya dan mengendalikan seluruh tubuhnya.

Jisoo melemas tapi ia tak memungkiri ada sesuatu yang tak bisa dijelaskan dan membuat tubuhnya meremang, seperti melayang seolah menginginkannya lagi dan lagi. Bahkan meski sang Raja mengatakan untuk tidak melihat wajahnya, tapi matanya selalu kembali melirik dan mengagumi lelaki yang saat ini sedang menggagahinya sembari menutup mata dan sedikit membuka mulutnya.


"Jika sedang larut dalam kegiatan yang sangat intim, anda tidak akan bisa menolak pesona pasangan anda, begitupun sebaliknya...."


Benar... apa yang dikatakan Hyeri semuanya terbuktikan dengan benar. Sebelumnya Jisoo tak pernah menyimpan kekaguman pada lelaki ini, tapi malam ini ia bahkan tak bisa mengalihkan perhatiannya pada sang Raja. Saat ini Jisoo merasakan tenggorokannya mulai mengering dan sedikit sakit. Ia menahan jeritannya sedari awal, wajahnya bahkan memerah dan giginya terus bergemeletuk menahan hasrat yang membara.


"Uhm..."Satu suara itu akhirnya tak bisa ia tahan lagi, Jisoo langsung menegang begitu sang Raja meliriknya dengan posisi yang masih mengendalikan seluruh tubuhnya itu


"Ada apa dengan wajahmu Jungjeon?"


"J-Jeonha saya... s-saya m-merasa sesak..." mati-matian Jisoo mengigit bibir agar suara itu tak kembali keluar. Ia menutup mata saat sesuatu yang asing memaksa keluar dari dalam tubuhnya dengan sengatan-sengatan yang membuat tubuhnya bergetar, Jisoo mencari sesuatu yang bisa ia pegang, tapi sontak wanita cantik ini menegang begitu sebuah tangan lebih dulu menangkup erat wajahnya

Queen Of BeautyDonde viven las historias. Descúbrelo ahora