Chapter 19

4K 538 591
                                    




Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.



Istana saat malam hari akan terasa begitu sepi. Tidak ada seorangpun yang diperbolehkan melakukan aktivitas selain pengawal yang berjaga mengelilingi Istana.


Seluruh Paviliun tempat keluarga kerajaan tinggal juga terlihat sunyi dengan lilin yang dipadamkan. Istana benar-benar memiliki suasana yang berbeda dengan siang harinya. Saat malam tiba, Istana tak ayalnya tengah hutan tanpa penghuni.

Akan tetapi, di belakang istana tepatnya di area pelatihan memanah, seorang pria nampak belum mengistirahatkan diri, ia tidak mematuhi peraturan yang berlaku. Busur panah itu bertengger manis ditangannya sembari mata memicing tajam kearah papan yang berada jauh didepan sana.


Nafasnya terlihat ditarik dalam, busur yang terbuat dari bambu yang dilapisi tanduk kerbau air dan dilem itu ia tarik dengan kuat sampai membuat otot-otot tangannya mengeras. Giginya bergemeletuk diikuti nafasnya yang memburu.

Bermain panah dimalam hari tentu bukan hal yang aneh lagi baginya, namun ada alasan mengapa ia berada disini. Menurutnya, menarik kuat busur panah sampai anak panah itu melesat jauh seperti memberikan kebebasan tersendiri didalam jiwanya. Emosi yang ia pendam akan meluap begitu anak panah itu melesat jauh. Maka Jeon Jungkook datang ke tempat ini karena ia tidak memiliki tempat lain untuk meluapkan kemelut di hatinya


Whussh..


Anak panah itu melesat cepat sampai akhirnya tertancap sempurna pada papan yang berada jauh didepan sana. Satu tarikan nafas juga ikut berhembus karena dengan begitu pula satu emosinya telah berhasil ia salurkan lewat anak panah tersebut.

Tak terhitung kini sudah ada 10 anak panah yang saling tertumpuk ditengah-tengah papan target. Jungkook memang pandai menggunakan panah meski dikondisi malam hari yang minim cahaya.


Sejenak ia mengistirahatkan diri. Emosinya sudah berhasil ia salurkan. Kini tinggal bagaimana caranya Jungkook melewati malam sunyi dengan penuh kesendirian. Ia mengusap wajahnya gusar, sebelum akhirnya berbalik hendak meninggalkan area memanah.

Namun baru satu langkah ia berjalan, sepasang sepatu menghalangi jalannya. Jungkook yang sedang tertunduk itu lekas menatap lekat si pemilik sepatu. Dan Jungkook tersenyum tipis mendapati Tuan Kim berdiri disana sembari tersenyum penuh hangat.


"Aku mendengar ada sebuah panah dilesatkan dari arah sini, ternyata kau pelakunya"


Jungkook terkekeh sembari membungkuk menghormati Tuan Kim "Apa yang sedang anda lakukan selarut ini di Istana Daegam?"


Queen Of BeautyOnde histórias criam vida. Descubra agora