Chapter 13

3.2K 600 273
                                    



Part nya puanjaaanggg, jadi persiapkan diri terlebih dahulu sebelum baca

Btw, udah baca-baca ulang part sebelumnya belom? takutnya kalian lupa sama alur ceritanya, mwehehe



Happy reading...



Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



Suara petikan gayageum itu menggema di salah satu bilik kamar paling besar ditempat ini. Wanita bergincu merah yang terlihat sangat lihai memainkan gayageumnya itu juga tak lupa menyertakan nyanyian merdu berisi syair-syair pilu yang saat ini mampu membuat seseorang yang tengah menontonnya itu terpana, tak mengedipkan mata dan ikut terlarut meresapi makna dari isi lagu yang dinyanyikannya

Kini, setelah wanita itu selesai memainkan Gayageumnya, tepukan tangan dari tamu yang sedari tadi duduk dengan gagah ditempatnya itu menggantikan suaranya, kekehan berat yang ia ciptakan juga mampu membuat wanita bergincu merah itu tersenyum senang, membungkuk hormat tanda terimakasih atas apresiasi yang diterimanya.


"Apa anda menikmati lagu yang saya nyanyikan Daegam?"

(*Daegam - Tuan)


Sembari menyesap arak dengan cangkir keramik sebagai wadahnya, Tamu yang dimaksud itu tersenyum menanggapi, sesekali ia mengeluarkan desahan nikmat saat arak itu masuk dan membakar tenggorokannya

"Kau pandai bernyanyi, tentu aku sangat menikmatinya. Ah---- sudah lama sekali aku tidak datang menemuimu, Aku jadi merasa bersyukur karena malam ini bisa kembali mendengar suara merdumu itu... "


Senyuman manis kini terukir dari bibir wanita bergincu merah ini, melepas Gayageum dari pangkuannya, wanita ini memilih mendekat dan melayani Tuan yang menyanjungnya itu dengan menuangkan arak pada cangkirnya yang kini kembali terlihat kosong...

"Benar--- itu sudah lama sekali, Bahkan saya cukup terkejut karena anda kembali datang ke tempat ini dengan penampilan yang sangat kacau. Ceritakanlah Daegam---kali ini ada masalah apa sampai membuat anda sampai sekacau ini dan berakhir menenangkan diri tempat ini lagi"


Lelaki itu berhembus pelan, matanya berpendar kosong, memikirkan masalah yang kini tengah menderanya "Kau tau Hyeri-ah, masalahku tak pernah berubah sedari awal, bahkan aku merasa ini semakin rumit saja, syair di lagumu juga benar-benar menggambarkan seluruh perasaaanku saat ini"

Queen Of BeautyWhere stories live. Discover now