Chapter 23

2.5K 326 203
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Abeoji... selamat atas pengangkatanmu sebagai Perdana Menteri yang baru"


"Mama... ini sebetulnya cukup memberatkan, namun terimakasih atas ucapannya dan saya akan menjalankan tugas ini dengan sungguh-sungguh"

Jisoo terkekeh pelan saat melihat gurat tipis diantara bibir sang Ayah. Pagi ini setelah lama tak bertemu, akhirnya Jisoo bisa kembali menghabiskan waktunya dengan sang Ayah. Menjadi seorang Perdana Menteri tentu bukanlah hal yang mudah, namun Jisoo tahu ayahnya akan mampu menjalankan tugasnya dengan benar. Senyum bangga itu kini ia perlihatkan dihadapan sang ayah, dan mengikis jarak dengan menggeser meja kecil diantara keduanya itu Jisoo lakukan hingga berakhir mengenggam tangan sang ayah erat.


"Abeoji bukankah sudah aku katakan untuk tidak berbicara formal saat hanya ada kita berdua disini?"


Tuan Kim kini ikut terkekeh, ia tatap wajah putri bungsunya penuh haru, kemudian mengangguk pelan sembari balas mengenggam tangan anaknya lebih erat.

"Memiliki putri cantik yang menjadi seorang Ratu membuat aku terkadang ragu untuk memperlakukanmu sebagai apa, namun karena Ratu sendiri yang meminta maka ijinkan aku untuk memperlakukanmu sebagaimana seorang ayah terhadap anaknya"


Kali ini Tuan Kim mengusap pucuk kepala sang anak penuh sayang. Tak ada hal lain lagi yang lebih membahagiakan selain bisa berkumpul bersama putri tercintanya. Menjadi seorang Perdana menteri memang memikul beban yang sangat berat, namun disamping itu ada keuntungan dimana ia bisa menjadi lebih sering mengunjungi kediaman putri bungsunya tanpa harus merasa ragu.


"Jisoo-ya, sepertinya akhir-akhir ini kau memiliki hari yang baik. Wajahmu nampak begitu senang"

Jisoo menengadah tatkala sang ayah berkata demikian. Tak lama Jisoo berdehem singkat diikuti bibirnya yang tersenyum lebar menyadari bahwa hatinya memang sedang dalam keadaan yang begitu baik. Jisoo kini condongkan tubuhnya pada sang ayah, dan tanpa ragu ia merangkul tubuh pria yang menemaninya sedari kecil itu untuk mencari kehangatan dari pelukan yang begitu ia rindukan


"Benar, aku sangat senang karena Ayahku akhirnya datang berkunjung setelah sekian lama..."


"Benarkah karena alasan itu?" Sembari mengelus lembut rambut sang Putri, Tuan Kim menempelkan tubuh Putri tercintanya untuk ia dekap lebih erat. Dan Jisoo mengangguk pelan sebagai balasannya. Kini mereka berpelukan cukup lama, menyalurkan rasa rindu yang begitu dalam. Tanpa menjelaskan dengan kata-katapun, keduanya sudah bisa menyalurkan rasa cinta yang begitu dalam sebagai seorang Ayah dan Anak. Sampai akhirnya Tuan Kim mengakhiri momen itu dengan berucap pelan yang membuat Jisoo cukup terdiam sesaat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 27, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Queen Of BeautyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang