11. Mulai Akrab

163K 10.1K 7.2K
                                    

11

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

11. Mulai Akrab

"Elang sama Hazel kemana dah. Kita udah berdiri di sini  hampir dua jam dan mereka berdua nggak ada yang bukain pintu apartemen," oceh Frank seraya menghubungi terus nomor Elang.

"Gue juga heran. Biasanya jam lima si Elang udah bangun ," sambung Edgar.

"Ditelponin juga kaga diangkat-angkat. Jadi curiga gue sama mereka berdua" cicit Frank.

"Curiga gimana maksud lo?" tanya Edgar.

"Gue curiga kalau mereka berdua lagi ngebuat manusia baru!"

"Goblok!" Edgar melayangkan jitakan di kening Frank.

"Sakit upil setan," protes Frank.

Sementara Frank dan Edgar di luar tengah berdebat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sementara Frank dan Edgar di luar tengah berdebat. Elang dan Hazel malah masih tertidur pulas di kasur. Tetapi, akibat telepon Elang yang terus berbunyi membuat tidur Hazel terusik. Seluruh badan Hazel terasa pegal-pegal pagi ini. Terlebih di area bawahnya lumayan nyeri. Hazel ingin membuka matanya, tetapi dia masih sangat mengantuk. Bayangkan saja, dia dan Elang melakukan kegiatan tersebut hampir lima jam. Siapa yang tidak kelelahan coba?

Telepon Elang kembali berdering, Hazel pun segera membangunkan Elang. "Kak, telponnya dari tadi bunyi. Angkat dulu sana takutnya penting."

"Hm." Elang hanya menjawab dengan deheman.

"Aku aja deh yang angkat." Hazel mengambil telepon Elang yang terletak di atas nakas lampu tidur sebelahnya.

"Halo?"

"Akhirnya diangkat juga. Tapi kenapa lo yang jawab? Si Elang kemana, Zel?"

"Kak Elang masih tidur nih. Ada apa ya Kak Frank?"

"Kita udah dua jam nunggu di depan apartemen. Kaki gue mau patah rasanya, Zel."

"Loh, serius? Yaudah aku bukan pintu bentar, ya."

"Dari tadi kek, Zel. Kita tunggu, ya."

Hazel meletakkan kembali telepon Elang setelah sambungan mati. Hazel mencoba turun dari kasur akan tetapi sulit karena saat dia bergerak, dia akan merasakan nyeri di area bawahnya.

Kak Elang: ELAZEL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang