15. Cidera

135K 9.4K 5.5K
                                    

15

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

15. Cidera

Sudah pukul sembilan malam lewat lima, tetapi belum ada tanda-tanda Elang akan pulang dari pesta ini. Cowok itu masih asyik berbincang dengan rekan kerjanya sementara Hazel dibiarkan duduk sendirian di mejanya.

"Huh, bosen banget!" eluhnya. Hazel menopang pipinya menggunakan kedua tangannya.

Hazel melihat seorang pelayan laki-laki berjalan sambil membawa banyak minum dan diberikan ke pada para tamu. Hazel jadi tertarik dengan minuman berwarna itu, dia pun meminta segelas sebelum pelayan itu menawarkan padanya.

"Kenapa gelasnya kecil banget, ya? Emang puas kalau minum segini?" monolog Hazel seraya memegangi gelas berisikan air berwarna merah gelap. Hazel menduga jika ini adalah sirup merah yang pernah dia minum sebelumnya.

Hazel mencicipi sedikit dan ternyata rasanya sangat aneh. Dia pikir akan manis tapi lama-kelamaan rasanya lumayan enak meskipun sedikit panas jika masuk ke tenggorokannya. Hazel kembali meminumnya hingga habis tak tersisa. Dan tanpa dia tahu bahwa yang dia minum itu adalah anggur merah dengan kandungan alkohol sekitar 12%.

Gelasnya sudah kosong tapi Hazel masih ingin meminumnya. Lantas dia beranjak untuk mengambil sendiri. Anehnya, ketika dia hendak berdiri ruangan ini langsung terasa berputar mengelilinginya. Hazel memegangi kepalanya dan kembali duduk di kursinya.

"Kepalaku kok tiba-tiba pusing banget, ya?" gumamnya. Pandangannya juga mulai kabur.

Elang melirik meja Hazel sekedar memastikan saja, tetapi ada yang aneh dari Hazel. Perempuan itu kelihatan tidak baik-baik saja. Lantas Elang pun segera menghampirinya.

"Zel, kenapa?" Elang memegang pundak Hazel.

Hazel tidak menjawab, dia malah memandangi wajah Elang sambil tersenyum dengan tangan yang melambai ke arahnya.

Elang menatap gelas di atas meja Hazel. Dia mengambilnya kemudian mencium aroma gelas itu dan terciumlah bau alkohol.

"Lo minum alkohol?!" tanya Elang langsung.

"Aku mau lagi, Kak," pinta Hazel dengan suara serak.

"Ck, siapa coba yang kasih lo beginian!" kesal Elang. Tak berlama-lama lagi Elang langsung menggendong Hazel ke luar acara. Selama Elang menggendong Hazel menuju parkiran, tangan Hazel terusan bergerak kesana-kemari. Terkadang dia menyentuh wajah Elang, meremas bagian dadanya, dan yang paling membuat Elang kaget ketika Hazel mengecup bibirnya.

"Tahan, Lang, masih banyak orang." Elang membatin.

Ternyata Hazel sangat liar jika mabuk. Kalau begini caranya Elang tidak akan membiarkan Hazel pergi ke acara-acara besar tanpa dirinya. Karena sudah pasti di acara tersebut akan menyediakan minuman beralkohol.

Elang membuka pintu mobil lalu mendudukkan Hazel dengan hati-hati. Tak lupa dia juga memasangkan seatbelt ditubuh Hazel. Elang mengitari mobil kemudian duduk di kursi kemudi,  mereka pun pergi dari tempat itu.

Kak Elang: ELAZEL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang