20. Gugup, hm?

131K 8.3K 6.2K
                                    

20

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

20. Gugup, hm?

Akibat insiden tenggelam semalam sampai membuat Hazel demam tinggi, untungnya pagi ini panasnya sudah lumayan turun. Seharian ini dia tidak bisa kemana-mana hanya bisa berbaring di atas kasur saja. Badannya masih lemas dan jika dia bangun kepalanya akan terasa pusing.

"Minum obatnya dulu," suruh Elang setelah selesai menyuapi Hazel makan.

Hazel menerima sekitar tiga butir obat yang ukurannya lumayan besar. Jujur, tenggorokannya sangat sulit  untuk meminum obat berbentuk pil.

"Nggak ada yang lebih kecil gitu, Kak?" tanya Hazel masih memandangi tiga butir obat itu.

"Minumnya satu-satu aja biar bisa ketelan," kata Elang.

"Huh, yaudah." Dengan perasaan mual Hazel menelan satu-satu obat itu.

"Pahit banget," ucap Hazel ingin memuntahkan kembali obat tersebut.

"Namanya juga obat. Udah lo istirahat lagi aja, gue mau ke kantor." Elang berdiri kemudian mengulurkan tangannya ke arah Hazel.

Hazel yang paham segera mencium punggung tangan Elang. "Hati-hati, Kak," pesannya.

Soal Rania, Hazel sudah menceritakan kejadian awalnya seperti apa dan cerita Hazel itu memang sesuai dengan rekaman CCTV juga. Hazel juga sudah diberitahu tentang Rania yang dipecat dari perusahaan. Hazel yang mendengar kabar itu pun bahagia, tentu saja. Rania sangat jahat padanya terlebih gadis itu ingin menggoda Elang.

Hazel membuat room chat nya bersama kedua sahabatnya. Mereka menanyakan apakah Hazel bisa keluar hari ini atau tidak. Hazel pun menolak dan membuat alasan karena jika dia memberitahu takutnya Reva dan Carissa kembali khawatir.

"Tidur lagi aja deh," monolog Hazel kembali menutup kedua matanya.

***

Elang kembali sibuk dengan layar laptopnya dan juga berkas-berkas di atas mejanya. Sesekali Elang memijit pelipisnya saking pusingnya melihat pekerjaan yang menumpuk. Jam sudah menunjukkan pukul sembilan malam dan dia masih juga di kantor.

"Gue pakai lupa ngabarin Hazel lagi." Elang menggapai benda canggih di atas mejanya itu untuk menelepon istrinya.

Tak menunggu lama panggilannya langsung diangkat oleh Hazel.

"Halo, Kak Elang kenapa belum pulang?"

"Gue lembur lagi, Zel, lo nggak usah tungguin gue. Gimana, masih pusing?"

"Pusing udah lumayan hilang, Kak, kayaknya besok aku udah sehat."

"Baguslah. Yaudah, tidur sana."

Kak Elang: ELAZEL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang