26. Dia itu suami lo?

93.9K 8.4K 6K
                                    

26

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

26. Dia itu suami lo?

Hazel mengikuti langkah Elang menuju kamar. Dia masih belum puas dengan jawaban cowok itu, mana mungkin Frank lupa kalau dia baru saja pergi bersama Elang.

"Kak Frank nggak mungkin lupa, Kak. Yang di mobil tadi itu perempuan, kan?" ucap Hazel seraya menutup pintu kamar.

Elang menghentikan langkahnya lalu balik badan. "Iya perempuan tapi gue nggak ada hubungan apa-apa sama dia, gue cuma ada urusan sebentar sama dia siang tadi." Elang akhirnya menjawab jujur.

"Kalau enggak ada hubungan kenapa Kakak harus bohong?"

"Gue nggak bermaksud buat bohongin lo, gue cuma gak mau buat lo curiga nantinya."

"Justru karena Kakak bohong malah buat aku curiga tau."

"Terserah lo mau curiga atau gak, intinya gue gak selingkuh." Setelah mengatakan itu Elang naik ke kasur untuk tidur lebih dulu.

Kesal? Tentu. Yang dia harapkan Elang mengatakan maaf tapi kata-kata itu tidak keluar dari mulut Elang. Mood-nya untuk tidur satu kasur dengan Elang tidak ada. Hazel mengambil satu bantal dan juga boneka Amber menuju sofa kamar, dia akan tidur di sana.

Elang mengintip dengan satu mata, dia memperhatikan Hazel yang sedang bersiap-siap tidur di sofa. Apalagi masalah perempuan itu? Padahal dia sudah mengatakan yang sebenarnya.

"Ngapain tidur di sofa?" Elang buka suara.

Hazel mendiami Elang sambil mengubah posisi tidurnya menjadi memunggungi Elang. Hazel buru-buru menutup matanya ketika mendengar suara derap langkah yang kian mendekat. Pasti Elang akan menggendongnya menuju kamar.

Satu detik, dua tedik bahkan hampir semenit Hazel menunggu Elang untuk menggendongnya namun hal itu tidak terjadi. Hazel pun bangun dan melihat ke kasur dan Elang sudah tidak ada di sana.

"Jangan bilang Kak Elang keluar kamar? Iss emang bener-bener ngeselin banget! Harusnya dia itu ngebujuk aku terus minta maaf tapi ini malah enggak!" Hazel ngedumel. Tidak tahu kenapa perasaan Hazel jadi sedih rasanya dia ingin menangis saja. Hazel kembali tidur dengan air mata yang membasahi pipinya.

Sementara Elang saat ini berada di belakang rumah. Kepalanya pusing dan dia seperti ingin muntah jadi dia memutuskan keluar untuk mencari angin.

Seseorang menepuk pundaknya membuat Elang menoleh ke belakang. "Ck, gue pikir setan," ucapnya.

"Ngapain lo malam-malam di sini, sendirian pula?" Edgar duduk di samping Elang.

Kak Elang: ELAZEL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang