Part 1

4.8K 302 45
                                    

" Eren jadi hari ini kau sama sekali belum mengerjakan pr " ucap pria berambut pirang bermata biru

" Apa itu pr? Armin.. memang sih bagimu itu penting tapi bagiku tidak "

Pria yang bernama Armin hanya mendesah dengan berat mendengar perkataan Eren, kelakuan teman yang satu ini benar-benar tidak wajar. Ia yakin semakin dinasehati maka semakin menjadi jadi sifatnya jadi lebih baik ia diam saja

" Heii kalian berdua "

" Eh Jean? "

" Cih muka kuda "

" Yang bener dong! Aku kesini dengan damai malah kau yang ngerusuh "

" Ya santai gitu doang marah "

Jean menggeram kesal sedangkan Eren hanya cuek sambil mengorek kupingnya dengan jari kelingking nya seakan-akan Jean tidak ada disana. Armin merasakan situasi yang mencekam ini berusaha untuk melerai

" K- kalian ini sudahlah jangan ribut, ingat ini masih pagi "

" Armin teman mu ini perlu di rujuk ke rumah sakit jiwa! " Tunjuk Jean ke muka songong milik Eren

" Hah? Apa yang kau bilang? Rumah bordil "

" Kau!! "

" H-hei kalian... "

Armin menatap tak berdaya mereka berdua yang kini telah saling menjambak rambut panjang mereka satu sama lain. Eren menjambak rambut panjang milik Jean begitu juga sebaliknya Jean menjambak rambut panjang milik Eren

" Punya rambut jangan kayak ekor kuda, sialan "

" Sadar diri bangsat! "

Eren dengan geram meninju perut Jean dengan keras

" Ghookk bangke lu, ninju gak bilang-bilang "

" Males "

Kini gantian Jean yang menendang paha Eren hingga membuatnya terduduk dilantai, Jean menyeringai ia segera melayangkan tendangan ke kepala Eren tetapi kakinya kini dipegang Eren yang menyeringai juga kearahnya hingga membuat Jean merinding

" Yee ketipu, gini aja gak mungkin lah aku kalah " Eren memutar kaki milik Jean hingga membuat tubuh Jean ikut berputar lalu berakhir wajahnya yang terbentur dilantai. Eren yang melihatnya tidak bisa menahan tawanya

Jean mengacung kan jari tengahnya

" Ekhem "

Wajah mereka berdua yang tadinya bahagia kini menjadi tegang terlihat keringat dingin bercucuran dari dahinya. Eren menengok ke sumber suara itu dengan patah patah. Sedangkan Jean sudah melebarkan mulutnya akibat terkejut

" Hehe maaf Jean Eren daritadi aku sudah meneriaki kalian " Armin menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Orang yang disamping Armin mendekati mereka berdua seraya menatap tajam mereka

" Ini masih pagi kalian sudah bikin ribut disekolahan saja! "

Jean berjengkit kaget mendengar teriakan pak guru nya itu, ia langsung berdiri dari posisi terkaparnya. Tubuh Eren kini juga sudah menegang, ia menaruh kepalan tangannya di dadanya

" Sasageyo pak! "

" Woi elah ngapain njer " cibir Jean yang berada disampingnya

" Kalian di hukum membersihkan seluruh toilet di sini! "

" T-tapi pak "

" Baiklah Jean bersihkan juga gudang olahraga "

" Apa?! Lalu bagaimana dengan dia–" Jean menunjuk Eren yang pura pura memasang wajah polos

PERVERT BOY - ERERI Where stories live. Discover now