Part 2

2K 220 33
                                    

" Nah di sini kelas yang akan kamu tempati." Eren melepaskan genggaman tangannya. Levi terdiam sebentar sebelum memasuki kelas itu. Eren mengikutinya di belakang sambil tersenyum sendiri

Saat Levi telah memasuki ruang kelas 2A murid-murid yang ada didalamnya seketika terdiam, semua pandangan menuju kearah Levi seketika suara teriakan memekik terdengar hingga membuat semua terkejut.

" WAAKK GANTENG "

" LIHAT MUKANYA DINGIN BANGET "

" FIKS DIA PACARKU "

"SIAPA DIA?APA MURID BARU "

Mood Levi semakin buruk saat mendengar teriakan-teriakan gila gadis-gadis itu. Dibelakangnya, Eren menatap mereka tidak suka ia melayangkan tatapan tajam kepada mereka hingga membuat teriakan itu terhenti

" Hei apa dia kekasihnya Eren?" Bisik mereka

" Tidak tahu."

Baru saja Levi lega tidak mendengar teriakan para gadis kini mereka malah saling berbisik. Levi mulai jengkel, ia mendekati sensei yang sedari tadi pasrah tidak bisa menghentikan teriakan para gadis. Sensei itu mengangguk lalu mulai menyuruh Levi untuk berdiri dan berkenalan. Eren dengan semangat langsung duduk dibangkunya memangku wajahnya di kedua tangannya seraya memperhatikan Levi.

" Ekhem..Saya adalah murid baru di sini, perkenalkan Nama saya Levi Ackerman panggil saja Levi. Terimakasih sudah mendengar perkenalanku, mohon kerjasama nya teman-teman." Ucap Levi diakhiri dengan membungkukkan badannya. Murid-murid di kelas itu laki-laki maupun perempuan menatap Levi dengan kagum karena ketampanan yang dimiliki oleh Levi

Prokk

Prokk

Semua orang dan juga Levi melihat kearah Eren yang menepuk tangannya dengan keras, suasana menjadi hening hanya terdengar suara tepukan tangannya.

" Yo Levi ku sangat tampan! Bagus-bagus."

' Levi ku? ' batin Levi, ia mengecutkan bibirnya. Seenaknya saja memanggilku dengan sebutan itu, sejak kapan aku jadi miliknya.

" Nah Levi, kau boleh duduk di depan temanmu yang tepuk tangan tadi." Sensei menunjuk bangku kosong yang berada di depan Eren.

" Kenapa nasib ku sial." Gumam Levi seraya berjalan menuju bangku itu.

" Hei~ " Sapa Eren dengan senyuman konyolnya saat Levi sudah berada di depannya. Levi menahan mual melihat senyuman itu dengan cepat ia duduk enggan membalikkan badannya melihatnya.

" Levi~ ku." Bisik Eren

" Levi~ hei ekhem pangeran sedang memanggilmu." Levi berusaha menghiraukannya dan tetap fokus pada pembelajaran. Tetapi sebuah bolpoin menusuk-nusuk punggungnya, pasti ulah pemuda aneh itu!

" Levi Chan." Panggilan itu membuat Levi menoleh padanya seraya memasang wajah marah. Eren sedikit gelagapan melihatnya namun ia segera memasang wajah memelasnya.

" Apa."

" Ugh pangeran ini sedang memanggilmu, mengapa kamu enggan melihatku? Apa wajahku ini kurang tampan? " Ia mendekatkan wajahnya seraya menyelipkan poninya ke belakang telinga.

" Najis." Levi mendorong wajah Eren kemudian kembali fokus ke pembalajaran.

Eren cemberut, bolpoin yang dibawanya ia taruh di bibirnya yang menggerucut, susah sekali menarik perhatian Levi.

" Loh Eren kenapa kamu disini?" Tanya sensei tiba-tiba.

" Loh sensei kok baru tahu saya disini?" Eren bertanya balik.

PERVERT BOY - ERERI Where stories live. Discover now