Part 7

1K 157 26
                                    

Dengan kemarahan yang besar dalam dirinya Eren menghampiri Erwin dan meninju pipinya dengan keras hingga membuatnya terpental kebelakang. Eren akan melayangkan tinjunya lagi tetapi sebuah tangan memegang lengannya

" Eren! Kendalikan emosi mu. Kita sudah memiliki bukti untuk melaporkan perbuatannya, jika kau melukainya kau juga akan mendapatkan masalah! " Jean menekankan suaranya. Eren terdiam, deru nafasnya sangat cepat karena emosi yang meluap-luap ia menatap tajam Erwin yang terduduk dilantai

" Levi! " Teriak Armin dari belakang, ia segera menolong Levi setelah melihat keadannya yang sudah tak sadarkan diri dan darah bercucuran di mana-mana. Eren melebarkan matanya melihat keadaan Levi melupakan kemarahannya pada Erwin ia segera bergegas menghampiri Levi

" Connie cepat siapkan mobil! Aku akan mengantarnya ke rumah sakit "

Connie mengangguk, " ayo Sasha! "

Eren mengambil alih tubuh Levi dari Armin ia menggendongnya dari depan dan memeluk erat tubuhnya. Armin sedikit terkejut melihat perlakuan Eren terhadap Levi

Eren mengecup lembut dahi Levi, " Maafkan aku.."

" Kalian duluanlah aku akan mengurus bedebah ini " Ucap Jean tiba-tiba, ia menahan kedua lengan Erwin

" Aku akan menemanimu Jean " Armin berjalan menghampirinya

" Baiklah aku serahkan si brengsek itu pada kalian " mereka berdua mengangguk. Tanpa pikir panjang Eren segera berlari menuju mobil yang telah disiapkan Connie

^^^

" Eren..aku sudah tak apa " Ucap Levi dengan nada lirih. Ia sadar setelah Eren membaringkannya di ranjang rumah sakit dan sekarang Levi telah diobati oleh perawat, hampir seluruh bagian wajahnya di liliti oleh perban akibat luka yang dialaminya

" Nggak! Lihatlah wajahmu itu dipenuhi dengan perban apa hal itu mengatakan kau baik-baik saja " Eren beberapa kali menghentakkan kakinya, matanya sembab sehabis menangisi Levi

Levi merotasikan matanya, " aku ini laki-laki luka seperti ini sudah biasa bagiku "

" Tetap saja itu sangat menya–"

" Kenapa kau tadi tidak datang di ekskul ku " potong Levi dengan cepat

Eren sedikit tersentak kemudian tatapannya menjadi sendu ia mengambil sebelah tangan Levi

" Maaf..aku tadi membantu Sasha mencari buah mangga di belakang sekolah, percayalah Levi sebenarnya aku tidak mau menolongnya! Tapi dia memohon sampai menangis jadi aku terpaksa membantunya..

...semua ini salah Erwin! "

Tawa geli keluar dari bibir Levi ia tertawa ternyata Eren tidak datang hanya karena sedang membantu Sasha untuk mengambil buah mangga. Levi mengelus tangannya

" Kenapa bisa salah Erwin? " Eren yang sedang melongo setelah melihat tawa Levi pun menggelengkan kepalanya

" Begini, saat istirahat Sasha tersedak bakso dan bakso itu berhasil keluar tapi jatuh di mangkuknya Erwin. Si brengsek itu tidak mau diganti dengan uang tapi malah menyuruh Sasha menjadi babunya " Levi menghela nafasnya sudah ia duga jika Erwin akan seperti itu

Sreett

" Woi kutu kupret itu bobaku jangan di habiskan! " Pintu ruangan tergeser menampilkan dua orang berbeda gender yang sedang berebut

" Serius cuman sedikit "

" Hei kalian berdua diamlah! Kau kira ini dikelas apa " Eren mendelik tajam kearah mereka berdua. Levi merasa asing dengan mereka tetapi ia menebak jika yang gadis itu adalah Sasha

" Siapa yang satunya? " Bisik Levi

" Itu Connie sahabatnya Sasha "

Sasha dengan mata yang berkilat menatap Levi dan mendekatinya

" WOAH LIHAT INI MANIS SEKALII PANTAS SAJA EREN MENYUKAIMU "

" Mana mana aku mau lihat " Connie datang sambil menyeruput bobanya, kemudian tangannya menggeplak kepala Sasha

" Wajahnya saja penuh lebam dan perban mana bisa kau me–uhuk uhuk " Connie tersedak bobanya saat Levi menatapnya dengan datar yang malah membuatnya terlihat imut. Sasha mengangkat sebelah alisnya menatap Connie

" Levi ku itu memang tampan, imut dan manis jadi jangan kaget " celetuk Eren

Levi mendelik tajam," Sejak kapan aku menjadi milikmu "

" Sejak kau masih menjadi zigot " ucapnya seraya mengedipkan sebelah matanya. Imajiner perempatan muncul di jidat Levi ia menjitak kepala Eren

" Oh iya Jean dan Armin telah membawa Erwin ke kantor polisi " Connie berkata dengan serius

Levi melebarkan matanya, " Apa?! Kalian melaporkannya? "

" Ini demi kebaikanmu Levi.." ucap Eren dengan lembut

" T-tapi jika tidak ada bukti maka-"

" Kami sudah memilikinya " Levi menoleh kearah Connie

" Benar! Aku telah merekam kejadian itu menggunakan ponselku " balas Sasha

Connie menyeret sebuah kursi, seketika ruangan menjadi sunyi dan serius

" Waktu itu aku, Eren, Sasha dan Jean berada dibelakang sekolah dan kau tau lah kita sedang mencari buah mangga untuk bedebah itu. Nah saat kami akan kembali ke–"

Krauss krauss

Semua tatapan tertuju pada Sasha yang sedang asyik memakan keripiknya di saat situasi yang serius

" Kenapa kalian melihatku? "

Connie mendecakkan lidahnya, " pelankan suara kunyahanmu itu!"

Sasha mengangguk lalu memakannya dengan pelan, Connie menghela nafasnya dan kembali menatap Levi

" Sampai mana tadi.."

" Kami akan kembali ke kelas " balas Eren

" Oh iya beruntunglah si Sasha melihat mu di tarik oleh Erwin ke gudang, kami curiga karena kau terlihat ketakutan jadi kami diam-diam mengikutimu, saat itu aku menyuruh untuk melihat dulu apa yang terjadi dan ketika Erwin akan memukulmu Sasha telah merekam kejadian itu. Hampir saja Eren menggagalkan rencana kami karena dia akan menyusulmu "

" Bagaimana bisa aku tega melihat Levi ku dilukai " Eren berkata dengan marah

" Levi..jangan khawatir jika kau di usir oleh pamanmu, aku bersedia berbagi ranj- eh maksudku berbagi tempat tinggal denganmu " lanjutnya

Levi tersentak kaget, ia menoleh kearahnya, " Tapi itu..."

" Jangan menolaknya, oke " Eren mengecup lembut pipi Levi. Levi memalingkan wajahnya kesamping

" Ekhem "




.







.







.




TBC















PERVERT BOY - ERERI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang