Chapter 23 - Petualang

40 4 0
                                    

Aku beristirahat, merebahkan tubuhku dengan paha Ai sebagai bantalnya.

Ya, paha.

Selagi aku menutup mataku dan mengistirahatkan tubuhku, secara lembut dan perlahan, tangan Ai mengelus-elus kepalaku dengan begitu nikmatnya.

Huft ... andai saja aku bisa beristirahat seperti ini untuk seterusnya. Aku pasti bisa beristirahat dengan tenang. Tapi, untuk memastikan ...

"Ai."

"Iya, Tuan?"

Mendengarku memanggil namanya, Ai langsung menyaut dan menatapku dengan senyuman yang indah di wajahnya.

"Jika nanti aku ingin beristirahat di pangkuanmu seperti ini lagi, apa boleh?"

Setelah aku mengatakan itu, dengan manisnya ia tertawa.

"Tentu, dengan senang hati, Tuan. Kapan pun dan di mana pun, jika Tuan menginginkannya, katakan saja ya."

Spontan aku langsung merespon, "Yes!"

Melihat responku, Ai tertawa kecil dibuatnya.

Dan tidak berlangsung lama, sesuai dengan perkataan Ai. Aku merasakan ada hawa keberadaan yang mendekat ke arah kami dengan kecepatan yang cukup tinggi.

"Tuan, ada dua orang yang sedang menuju ke sini."

Aku bangun dari posisi tidurku, lalu aku berdiri mengarah ke posisi di mana kedua orang itu akan datang.

"Ai, terima kasih ya untuk yang tadi. Lain kali, aku akan meminjam pangkuanmu lagi untuk beristirahat ya?"

"Baik, Tuan." balas Ai.

Sebentar lagi, dua orang ya? Dan mereka berdua sedang mengarah ke sini dengan kecepatan tinggi? Kalau firasatku benar, itu berarti mereka sedang menggunakan Continous Quick Move untuk menuju ke sini.

Dan kemampuan itu, tidak bisa dipakai oleh sembarang orang. Yang berarti, dua orang yang sedang menuju ke sini adalah, Pemimpin Seventh Republic dan Wakilnya.

Di saat aku sedang berpikir, tiba-tiba ...

*BOOM!*
*BOOSSHH!*

Kira-kira sepuluh meter di depanku, aku melihat ledakan asap coklat beserta debu diikuti dengan hentakan angin yang cukup kuat.

Saat asap dan debu itu sudah menghilang, aku melihat dua orang sedang berdiri di sana. Tanah yang mereka pijak hancur akibat pendaratan mereka tadi.

Tanpa berbicara apa, mereka berdua berjalan mendekatiku. Melihat itu, Ai mengambil posisi. Dia berdiri dengan anggun tepat di sampingku.

Sesampainya di hadapanku, salah seorang dari kedua pria itu menatapku. Di saat itulah, aku memeriksa nama mereka dengan kemampuan melihat nickname layaknya game MMORPG milikku.

Seorang pria dengan baju formal berambut pirang, Julius.

Di belakangnya, ada seorang pria memakai zirah lengkap dengan pedang yang ia bawa di sampingnya, Zelda.

Yang satu pakaian formal seperti tuxedo, yang satunya lagi zirah? Pasangan macam apa sih mereka ini? Setidaknya pakai seragam gitu, atau minimal ya pakaiannya jangan sekontras gini dong. Aneh banget serius, udah kaya om-om elit yang bawa pengawal ke pesta.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 28, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tensei Shitara Kami ni Natta?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang