Chapter 08 - Terbukanya Kotak Pandora

517 83 1
                                    

"ELINA!!!" Teriakku.

Di saat aku ingin menyentuh Elina ...

*Suara glitch*

Terdengar suara bising yang sangat keras. Secara perlahan, aura hitam menyelimuti pandanganku, hingga akhirnya ... seluruh pandanganku tertutup dan menjadi hitam pekat. Aku tidak bisa melihat apa-apa.

Tidak memakan waktu lama, suara bising itu pun hilang, pandanganku juga telah kembali seperti semula tapi, semua yang ada di sekitarku terhenti, pendarahan Elina, Arisa, Pohon, semuanya. Berhenti layaknya batu.

Aku keluar dari kereta kuda itu untuk memastikan apa yang sedang terjadi dan tiba-tiba, muncul seorang pria memakai topeng serigala dengan jubah berwarna hitam tepat di hadapanku.

"Si-Siapa kamu?" Tanyaku.

"Sakamaki Jun. Aku ... adalah dirimu." Ucap pria misterius itu.

Perlahan, pria misterius itu membuka topeng serigala yang sedang ia pakai, hingga akhirnya, aku dapat melihat seluruh wajahnya dengan sangat jelas.

"Kau ... kenapa wajahmu sama seperti wajahku?" Tanyaku kebingungan.

"Sudah kukatakan bukan? Aku adalah dirimu. Kita adalah 1 kehidupan, yang hidup di masa yang berbeda." Jawab pria itu.

"Bisa kau jelaskan padaku? Jujur ... aku tidak tahu apa-apa, masih banyak sekali hal yang mengganjal pikiranku." Tanyaku.

Pria itu tersenyum, "Dimension Box." Ucap pria itu dengan suara yang sangat pelan.

Tepat setelah ia mengatakan itu, muncullah sebuah lubang hitam berukuran sedang, dengan aura ungu tua di hadapannya. Lubang itu terlihat seperti sebuah portal yang terhubung ke dimensi lain.

Pria itu memasukkan topeng serigala yang ia pakai tadi ke dalam lubang hitam itu. Tepat setelah ia memasukkan topeng tersebut, lubang hitam itu hilang, lenyap seketika.

"Aku tidak bisa menjelaskan apa-apa, akan memakan waktu yang sangat lama bagiku untuk menjelaskannya. Jadi, aku akan mengirimkan seluruh ingatanku padamu, memang ini akan terasa sangat menyakitkan. Meski begitu, apa kamu ingin tahu kebenarannya?" Tanya pria itu dengan sangat santai.

"Ya, aku ingin tahu. Aku ingin tahu siapa itu dan apa yang terjadi pada Rescha." Ujarku.

Mendengar perkataanku tadi. Pria itu terdiam dengan senyuman yang sangat menyedihkan, terlihat ... ia seperti ingin menangis. Matanya sudah sangat berkaca-kaca.

"Rescha ... itulah satu-satunya penyesalan terbesar di dalam hidupku. Ah- di dalam hidup kita." Ujar pria itu dengan senyuman tipis.

Pria itu berjalan ke arahku, ia mengambil sesuatu dari dalam saku jubahnya. Dia mengeluarkan sebuah botol kecil dengan cairan merah di dalamnya.

Apa itu? Itu terlihat seperti sebuah potion. Tapi, apa iya?

Pria itu berdiri tepat di hadapanku, lalu ia memberikan botol kecil itu padaku.

"Ini adalah kunci untuk membuka ingatanmu. Minumlah dalam 1 tegukan." Ujar pria itu sambil memberikan botol tersebut padaku.

"Cairan ini warnanya merah, apa ini?" Tanyaku.

"Darahku." Jawab pria itu.

"E? Da-Darah? Kau memintaku untuk meminum darah?!" Ujarku.

"Ya, sudah kubilang bukan? Ini adalah kunci untuk membuka seluruh ingatanmu. Kalau kau tidak mau meminumnya, kembalikanlah padaku." Ujar pria itu dengan wajah yang sangat serius.

Melihat ekspresi dan keseriusan pria itu, aku memutuskan untuk meminumnya.

"Baik, aku akan melakukannya." Kataku sambil membuka botol itu.

Tensei Shitara Kami ni Natta?!Where stories live. Discover now