Chapter 12 - Pertandingan Dengan Raja Arcadia

263 44 3
                                    

"Sekarang? Oh ... baiklah. Ayo kita pergi ke belakang, tepat di belakang istana kerajaan ini aku memiliki tempat latih tanding yang sangat cocok untuk kita gunakan." Ucap Raja Arcadia.

...

Di belakang istana kerajaan Arcadia, tempat latih tanding.

Sesampainya di sana, aku melihat sebuah lahan kosong dengan rumput hijau yang sangat amat luas dan indah.

"Bagaimana? Tempat ini sangat bagus dan cocok untuk kita gunakan bukan?" Tanya Raja Arcadia.

"Ya, ini sangat indah." Balasku.

"Begini peraturannya. Kita akan bertarung hingga salah satu dari kita menyerah, tidak dapat melanjutkan pertarungan atau mati. Semua tindakan diperbolehkan, tidak ada larangan apapun selama pertandingan. Bagaimana?" Tanya Raja Arcadia.

Kita akan bertarung hingga salah satu dari kita menyerah, tidak dapat melanjutkan pertarungan atau mati. Semua tindakan diperbolehkan, tidak ada larangan apapun selama pertandingan ... 'tidak ada larangan apapun selama pertandingan', ya?

"Baiklah, ayo kita mulai." Ujarku.

Kami mengambil jarak 5 meter antara aku dan Raja Arcadia dengan posisi saling berhadap-hadapan.

Arisa bersama salah satu orang kepercayaan Raja Arcadia, yang akan menjadi wasit dalam pertandingan ini. Sebentar lagi, Arisa akan memberikan tanda dimulainya pertandingan.

"Bersiap ... mulai!" Ujar Arisa sambil mengangkat tangannya untuk memberikan tanda bahwa pertandingan sudah dimulai.

Tindakan apa yang akan kau ambil untuk menyerangku, Raja Arcadia?

Lalu ...

*Suara tembakan*

"Ughk ... "

Tiba-tiba terdengar suara tembakan yang sangat amat keras! Dengan sangat cepat sebuah peluru senapan angin melesat hingga menembus dada bagian kananku.

Darah terus mengalir dari dada bagian kananku akibat tembakan itu.

Saat aku melihat ke belakang, ada sebuah menara pengawas yang berdiri cukup tinggi tepat di belakangku dan di sana, aku melihat ada satu orang yang sedang mengarahkan senapan angin tepat ke arahku.

Ya ampun, orang ini benar-benar licik, ternyata itu alasannya kenapa dia berkata 'tidak ada larangan apapun selama pertandingan' di dalam peraturannya tadi?

"Tuan, Jun?!" Teriak Arisa yang berada di pinggir tempat latih tanding ini.

Aku melihat ke arah Arisa, "Aku tidak apa-apa, Arisa. Tolong kamu urus semua orang yang berusaha untuk menggangguku dalam pertandingan ini, aku yang akan mengurus Raja Arcadia. Tolong ya, Arisa." Ujarku dengan penuh senyuman.

"Baik, Tuan." Balas Arisa. Arisa, langsung pergi meninggalkan tempat itu untuk menjalankan permintaanku.

Aku melihat ke arah Raja Arcadia, pria itu tersenyum dengan sangat licik melihatku terluka akibat tembakan dari orang suruhannya tadi.

Ah ... selama aku masih di dalam wujud manusia, rasa sakit ini ... benar-benar menyiksa. Aku akan menyelesaikan ini dengan cepat.

"Raja Arcadia, tadi kau bilang 'tidak ada larangan apapun selama pertadingan' bukan?" Tanyaku.

Raja itu tersenyum licik, "Ya, tepat sekali." Balasnya.

"Baiklah, kalau begitu ... Noel, kemarilah." Panggilku.

*Suara pusaran angin.*

Tiba-tiba, muncul gumpalan aura hitam yang sangat amat pekat tepat di hadapanku, disertai dengan suara pusaran angin yang sangat keras.

Tensei Shitara Kami ni Natta?!Where stories live. Discover now