Sunghoon dan Satya yang tengah mengobrol dengan topik ringan itu lantas menoleh dan cengo.
"Alia, kamu kenapa?!" tanya Satya tiba-tiba dengan khawatir.
Alia melihat postur tubuhnya dengan cara menunduk kecil, dan meraba kepala nya dan merasakan rambutnya yang kusut, basah dan berantakan. Alia langsung teringat akan kejadian dirinya dibentak oleh Jake.
"Ngga apa-apa," jawab Alia singkat, lalu ia berlari keluar dengan hati yang kembali berantakan.
Keadaan menjadi hening. Jake menghampiri Sunghoon dan Satya yang benar benar masih dan cengo dengan keadaan Alia.
"Udahan sungkeman sama papa kamu kan? Kejar Alia," titah Jake pada Satya. Satya mengangguk lalu berlari menuju keluar untuk menyusul Alia.
Kini di ruangan hanya menyisakan Jake dan Sunghoon. Jake duduk disebuah kursi yang tersedia, dan tersenyum kearah Sunghoon.
Senyuman nya kayak gini
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Sunghoon bergidik ngeri.
"Jake? Lo mau bunuh gue?" tegur Sunghoon.
"Lah kenapa? Gue kan cuman senyum pepsodent ke lo," balas Jake dengan senyuman yang masih sama. Sunghoon mimpi buruk.
"J - Jake. Jangan bikin gue pengen pingsan lagi deh!" peringat Sunghoon dengan wajah pasrah.
BRUAK
"MY BABY HONEY SUNGHOON! AAAA" teriak Jayden begitu kencang. Ia berlari dan memeluk leher Sunghoon spontan.
"Ekkkhhhhhssshhhhhh" rintih Sunghoon berusaha memberontak.
Satya mengejar Alia hingga di rooftop gedung besar Sim Hospital. Karena lelah, Satya pun meraih tangan Alia dan menahan nya.
"Alia? Ceritain ke aku, kamu kenapa?" celetuknya khawatir. Satya membalikkan badan Alia.
Alia menunduk.
"Maafin aku..." lirih Alia lesu.
Satya heran, ia menautkan kedua alisnya heran dan bingung. "Maksud kamu?" Satya bersahut dan bertanya.
"Sebenarnya aku ngga les. Aku udah bohong sama kamu. Aku udah ngelakuin kesalahan sama kamu. Maafin aku. Aku sebenarnya main jambak-jambakan sama Gesya sampai papi datang dan aku dibentak sama papi. Aku emang salah, kalau mau marah sama aku silahkan," jelas Alia dengan bibir yang ia poutkan dan menunduk.
