Chapter 37

252 33 1
                                    

Happy reading gais

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Happy reading gais...


***


Dea tertawa riang ketika satu persatu barang  belanjaan Bunda-nya dimasukkan kedalam trolly, Divanka yang melihatnya pun tersenyum bahagia karena telah membawa Dea keluar rumah meskipun hanya berbelanja kebutuhan rumah. Ia sengaja menyimpan Dea didalam trolly agar anaknya itu aman, dan Dea tidak rewel, ia bahkan sangat bahagia, dasar anak kecil.


“Dea mau cemilan, enggak?” tanya Divanka.

“Mau, Unda,” balas Dea.


Dengan cekatan Divanka meraih salah satu cemilan asin kesukaan Dea yang posisinya lumayan tinggi namun berhasil ia gapai, ia bukan salah satu pemeran utama di film-film yang mungkin ada membantunya untuk mengambil cemilan tersebut, contohnya pria tampan nan tinggi.

Baru saja Divanka meletakkan dua bungkus besar cemilan tersebut didalam trolly, ia dikejutkan dengan getaran ponselnya sendiri yang sedaritadi ia genggam. Saat mengeceknya, ternyata pelakunya adalah Jae, sang suami.


“Halo, ada apa, Jae?” tanya Divanka melalui via telfon.

“Lagi diluar, ya?” balas Jae.


Divanka mengangguk pelan, namun dengan cepat ia sadar kalau Jae tak akan melihatnya meskipun mengangguk selama beratus kali. Ia pun berdehem pelan untuk menghindari suasana kikuk ini.


“Sama Dea?” tanya Jae.

“Iya, kamu mau titip sesuatu? Atau kamu mau makan apa nanti malam? Biar aku masakin,” ucap Divanka.

“Apa aja, yang semampu kamu.” ucap Jae.

“Ya udah, kalau gitu enggak usah masak, kita delivery aja.” balas Divanka.


Terdengar tawa Jae disebrang telfon sana, seakan-akan ia gemas dengan jawaban Divanka. Sedangkan Divanka hanya menahan senyumnya, jangan sampai ia tersenyum lebar dan dianggap gila oleh orang-orang yang tak sengaja melewatinya.


“Sesuka kamu aja kalau gitu. Ya udah, kamu belanja sepuasnya. Enggak usah pikir harga, kamu pakai aja kartu aku,” ucap Jae.

“Tanpa kamu suruh pun, aku bakal lakuin.” ujar Divanka.

“Aku tahu sih. Okay, aku matiin telfonnya. Bye!” seru Jae.

“Bye.” balas Divanka.


Sambungan telfon itu pun berakhir, Divanka kembali memperhatikan kegiatan Dea yang masih sama, yaitu memandangi beberapa belanjaan yang sudah ada didalam trolly. Divanka pun mendorong trolly tersebut kearah kasir, namun tiba-tiba ia mendapati seorang wanita yang sama sekali tak ingin ia lihat sepanjang hidupnya, yaitu Naura.

Kenapa hari ini semuanya begitu mendadak bagi Divanka? Ia benar-benar lelah adu mulut, terlebih lagi ada Dea yang usianya masih balita, tak pantas mendengar segala umpatan yang dikeluarkan oleh sang Bunda.


Park Jaehyung : Not Mine? (Jae DAY6) [Completed]Where stories live. Discover now