Takdir

7.9K 749 52
                                    

"HAH ?! KALIAN ?!"

Temari sedikit terhuyung ke belakang karena terkejut. Baru selangkah gadis itu mundur, Shikamaru sudah dengan cepat menggapai tangannya lalu menahan pinggang istrinya di masa depan.

"Dasar kau ini, kebiasaan mu tremor saat kaget ternyata sudah mengakar ya ?"

Jantung Temari rasanya ingin meledak, entah kenapa melihat pria itu dari dekat semakin membuat wajahnya memanas.

"Astaga, Kami - sama, mereka sangat tampan." Gumam Ino.

'i- ini ba- bau Naruto - kun.' wajah Hinata sudah memerah sempurna, ia menunduk dalam untuk menyembunyikannya.

Sedangkan Sakura, gadis itu sudah melongo sambil mengamati keempat pria dengan chakra yang familiar itu.

"T- terima kasih." Temari buru buru melepaskan diri sebelum jantungnya meledak. Ia beberapa kali mengatur pernapasannya, mencoba mengendalikan dirinya yang tiba tiba berubah menjadi aneh.

Shikamaru terkekeh pelan, ia tersenyum lalu mengangguk. Kedua tangannya kembali dimasukan ke dalam saku.

"Hei, nama kalian siapa ? Apa kalian sudah menikah ? Atau punya kekasih ?" Cerocos Ino

"Sayangnya, kami sudah menikah, nona cantik." Sai menggapai tangan Ino lembut lalu mendaratkan sebuah kecupan ringan di punggung tangan. Ino semakin gelagapan, padahal ia sudah sangat malu karena secara tidak sadar menanyakan hal tadi dan sekarang ia malah mendapat perlakuan bak tuan Putri.

"Tsunade - sama, mereka siapa ?" Tanya Sakura

"Ah, mereka... Uhm.... Bagaimana menjelaskannya ya ? Percaya atau tidak, mereka adalah Naruto, Shikamaru, Sasuke, dan Sai dari masa depan."

"HEEE ??!!" keempat gadis cantik beda Surai itu benar benar terkejut.

Apakah benar, Naruto yang konyol dan Shikamaru yang tidak ada semangat untuk hidup itu menjadi setampan ini ? Dan Sasuke akhirnya kembali ke desa ? Lalu Sai yang awalnya memiliki perawakan seperti gadis di masa depan menjadi pria yang gagah seperti ini ?

't- ternyata benar Naruto - kun !' batin Hinata

"Hei, Hime, wajahmu merah sekali, apa kau sakit ?" Naruto menyamakan tinggi kepala mereka, tangannya tergerak untuk menyentuh dahi Hinata.

Gadis itu merona semakin parah "Na- Na- na--"

"Hime !!" Naruto dengan panik menangkap tubuh istrinya di masa ini.

"Hei lakukan sesuatu ! Rumah sakit ! Dokter ! Akhh apa yang terjadi padamu -ttebayo !" Naruto menggendong tubuh mungil Hinata lalu mondar mandir dengan panik.

Shikamaru menghela napas, ia berjalan dan menepuk pundak sang Nanadaime "Tenanglah Naruto, sejak dulu Hinata memang sudah seperti itu."

"Eh ? Benarkah ?"

"Kau benar benar tidak sadar ?"

Naruto menggeleng dengan wajah teramat polos. Semua orang yang ada disana menghela napas, sudah terbiasa dengan sifat sang pahlawan dunia Shinobi di masa depan itu.

"Tidak perlu panik, aku akan menyembuhkannya." Ujar Tsunade menengahi. Ia berdiri dari kursi kebesarannya dan menyentuh dahi sang sulung Hyuga, mengalirkan chakra hijaunya.

Manik seindah bulan itu terbuka, melenguh sebentar dan wajahnya kembali memerah saat melihat sosok yang menggendongnya.

"Na- Na- na- Na- Naruto - kun....." Gadis itu kembali pingsan dan Naruto kembali berteriak panik.

"HEEE HINATA - CHAN !!"

Semua orang menggelengkan kepalanya saat melihat pasangan yang sangat harmonis itu.

Is That You ?Where stories live. Discover now