Sugar Daddy [1]

8K 614 38
                                    

"Jadi ? begitu ya ?" gumam Sasuke, ia melirik gadis bersurai merah muda di sampingnya yang sedang mengangguk dengan semangat. Ia baru saja menanyakan tentang keadaan Konoha saat ini, mengingat ia dulu adalah ninja pelarian yang tidak pernah menengok 'rumahnya' walau sebentar.

Rombongan mereka memutuskan untuk berpencar, dengan pasangan masing masing tentunya. Naruto dan Sai bersikeras untuk berjalan jalan bersama istri remaja mereka, sedangkan Shikamaru tiba tiba hilang bersama Temari di tengah tengah perdebatan saat Sasuke ingin meminta pendapat.

Benar benar sosok teman yang baik

Akhirnya, ia memutuskan untuk menuruti keinginan kedua temannya itu dan menarik Sakura ke arah sembarangan.

"Jadi... uhm... Sasuke - kun.... akan kembali lagi ke desa di masa depan ?" tanya Sakura ragu ragu, ia terlihat sedikit takut untuk mengambil topik pembicaraan itu.

"Ya, begitulah, ini semua berkat kegigihan Naruto, dasar baka dobe."

Gadis remaja itu terkikik mendengarnya "Sepertinya hubungan kalian memang lebih akrab dari yang terlihat ya ? jika saja Naruto adalah wanita mungkin Sasuke - kun akan jatuh cinta dengannya." kini tawa Sakura semakin keras, membayangkan Naruto dengan Sexy no jutsu yang sedang menggandeng mesra lengan Sasuke membuatnya geli. Meski dalam hatinya, ia sedikit tercubit cemburu.

"Tidak juga kok, meski si Dobe itu adalah wanita tercantik sekalipun, aku tidak akan menikahinya, aku akan ttap memilihmu."

"Eh ? aku ? ke- kenapa aku ? ja- jangan jangan d- di masa depan a- aku i- ini--"

"Kau seorang Uchiha."

Wajah Sakura langsung berubah merah padam, wajahnya seakan meledak mendengar ucapan singkat Sasuke tadi.

Dia ?

Uchiha ?

Uchiha Sakura ?

"A- apa a- aku istrimu di masa depan ?!!"

"Iya, apa aku belum menceritakannya tadi ?" Sasuke terlihat mengenyit, mencoba memutar kembali memori beberapa jam yang lalu, saat mereka baru 'terjatuh' ke masa ini.

"Be- belum, a- aku benar benar terkejut." Sakura memegangi dadanya yang bergemuruh, seperti ada pesta kembang api yang besar di dalam sana. Rasa panas di pipinya tak bisa ia hilangkan. Mendengar di masa depan ia akan menjadi istri dari cintanya membuatnya bahagia.

Sasuke hanya mengangguk, ia kembali menatap lurus jalanan di hadapannya, sesekali melirik ke arah lain, mengamati pemandangan damai Konoha yang beberapa tahun lalu membuat dadanya sesak.

"Haah apakah cuacanya memang sepanas ini ?" Sasuke menyeka keringat yang bercucuran di dahinya dengan lengan, ia kembali menghela napas saat merasakan angin kering disekitarnya.

"Ah, ini memang sudah masuk pertengahan musim panas sih, jadi wajar saja jika udaranya sekering ini."

"Begitu ya."

"Keringatmu banyak sekali, Sasuke - kun, akan kubantu menyekanya." Sakura berinisiatif untuk membantu sang Uchiha, ia merogoh sakunya dan mengeluarkan sebuah sapu tangan berwarna pink muda dengan sulaman 3 bunga sakura kecil di salah satu sudutnya. Gadis itu mendekat, mulai menyeka keringat pria yang akan menjadi suaminya di masa depan itu dengan sangat telaten.

'gila.... bahkan saat berkeringat dia tetap tampan, bahkan lebih tampan.' batin Sakura menjerit.

Manik seteduh hutan miliknya tak sengaja melirik ke bawah, tempat otot otot dada yang kekar dan terbentuk sempurna itu bersarang. Karena keringat yang cukup deras, ia bisa melihat bentuk tubuh bagian atas Sasuke dengan cukup jelas dalam jarak sedekat ini, ditambah lagi sekarang ia sedang berada dalam jubah Sasuke karena sedang mengelap keringatnya. Sakura sedikit mengutuk kain yang menutupi lekuk sempurna itu.

Is That You ?Where stories live. Discover now