Part 29 - Angel's Message

106 9 0
                                    

Gaia: "Aku tak bisa lagi melihat Emma semakin menjadi such an evil! Sejak kejadian dia dan si tampan itu gagal, dia semakin menyebalkan! "

Cyclop: "Ya.. she make fun her life. Dan oh.. temperamennya.. ingin rasanya aku mencaci maki."

Satyr: "Kau tau, ada hewan yang cocok dijadikan julukan untuknya. Kura-kura! Dia tak peduli dengan apapun di dunia luar, hanya menjalani hidupnya di dalam tempurung! Hanya saja dia lebih tepatnya adalah kura-kura mengamuk."

Gaia: "Bagaimana caranya untuk memberitahu Emma, darah demon nya sudah mengalir terlalu banyak di dalam dirinya dan sifatnya sudah seperti iblis jahat yang menyebalkan?!"

Ares: "Apakah sungguh tak ada cara lain selain keinginan dirinya sendiri untuk mengalahkan karakter demon itu?" Bram menggeleng.

Bram: "Hanya dia sendiri yang bisa melawannya. Kita bisa mengingatkannya, tapi kalau dia tak ingin berusaha mengubah dan melawan sifat itu, nothing we can do."

Satyr: "Kita akan mampir ke tempatnya malam ini. Ayo kita coba berbicara dengannya tentang ini." Gaia mengangguk setuju.

Saat mereka baru sampai di lobby apartemen, kebetulan Emma juga baru saja sampai. Mereka saling menyapa dan masuk ke lift bersama. Seorang ibu yang membawa tas besar berisi baju yang baru saja di laundry dan satu plastik barang belanjaan masuk dengan susah payah dan tas nya menyenggol Emma. Emma menepak tas itu dengan kesal.

Emma: "Hei! Lihat-lihat donk!"

Gaia: "Emma.. sudahlah.." Gaia menarik lengan Emma sambil berbisik memohon agar Emma tidak mencari keributan.

Sang ibu meminta maaf kepada Emma dengan wajah sedikit kaget dengan perlakuan Emma. Satyr, Cyclop dan Gaia saling berpandangan, merasa tak enak dengan sang ibu. Saat lift terbuka di lantai satu, sang ibu ikut turun dengan menggeret tas nya yang berat.

Cyclop: "Biar ku bantu bu. Unit nya sebelah mana?"

Ibu: "Oh.. trima kasih. Dekat kok, itu tinggal lurus saja, dekat tangga darurat."

Sementara itu, Emma tampak berjalan cuek ke apartemennya. Ia membuka pintu apartemennya sementara Cyclop berlari mengejar mereka setelah membantu mengantarkan barang.

Gaia: "Emma kurasa kami harus membicarakan ini padamu." Gaia memulai pembicaraannya dengan sedikit gugup.

Emma: "Ada apa?" Emma mengambil sebotol air dingin dan menuangkan ke tiga gelas dan menyodorkan ke temannya.

Satyr: "Apa belakangan kau tak merasa kau semakin evil? Kau tak bisa mengontrol amarahmu, melampiaskan kepada orang disekitar karena kekecewaanmu terhadap yang terjadi di hidupmu. "

Cyclop: "Kau tak peduli dengan ibu-ibu yang kesusahan membawa banyak barang, dan bahkan kau memarahinya."

Emma: "Hei! Aku hanya menegurnya untuk lebih berhati-hati. Dan itu barangnya, bukan barangku. Kenapa aku harus peduli untuk membantunya? Apa saat aku kesulitan, dia akan membantuku? Nggak kan."

Gaia: "Tapi ini tidak seperti dirimu yang dulu. Kau nggak pernah marah-marah seenaknya seperti sekarang, dan really?! Kau benar-benar tak peduli dengan apapun yang terjadi di sekelilingmu."

Emma: "Kenapa aku harus jadi seperti dulu? Apa gunanya peduli dengan sekitar, apa gunanya membantu si ibu tadi?"

Satyr: "Emma kau harus sadar, demon sudah pernah berkali-kali masuk ke dalam tubuhmu dan menurunkan karakternya kepadamu. Jadi kau harus melawan sifat-sifat buruk itu dan kembali menjadi dirimu sendiri. Kalau kau membiarkannya terus, ini sungguh akan semakin buruk dan kau semakin.. pain in the ass!"

WOLFYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang