Part 30 - Forever I'm Yours, Forever I Do

269 11 0
                                    


Pagi ini Emma baru saja selesai menyiram tanaman yang ada di halaman kedai kecil yang ia miliki. Ia memetik beberapa selada, berencana membuat sandwich untuk sarapannya bersama Gaia dan yang lain.

Tujuh tahun telah berlalu dan banyak yang telah berubah di dalam hidup Emma. Ia berhenti dari pekerjaannya di perkantoran tiga tahun lalu saat Ares menawarkan tempat kecil ini. Saat itu kedai ini hanyalah rumah kosong yang tidak terurus, jauh dari kota.

Emma sering kali memasak dan memberikan masakannya kepada panti. Semakin hari ia belajar banyak resep dan semakin mahir memasak. Ia mempelajari menanam sayuran sendiri dan membuat kedai kecil yang ia jalankan bersama dengan Gaia, Cyclop dan Satyr.

Rumah kecil itu dua lantai, lantai dasar untuk kedai, lantai dua menjadi tempat tinggal Emma. Walaupun rumah itu tampak kecil, namun memiliki halaman yang cukup luas untuk dijadikan kebun sayuran mereka.

Tanaman merambat tampak menghiasi dinding kedai dengan cantik dan alami. Seeekor kucing mendatangi Emma.

"Miaaaaw.." Suaranya terdengar manja dan ceria.

Emma: "Oh morning Mimiaaaw... Aku sudah menyiapkan sarapanmu di sana.." Ia meletakkan wadah selada yang ia petik dan menunduk mendekati kucing gemuk yang menghampirinya. Dari sudut matanya, ia melihat seseorang melangkah masuk ke halaman. Secara refleks ia mengangkat kepalanya untuk melihat siapa yang datang.

Dan dia berdiri di dekat pagar, mengenakan kemeja kotak-kotak biru tua dan kaos hitam. Wolfy. Mata Emma perlahan membesar saat menyadari siapa yang berdiri di dekat pagar, ia perlahan menegakkan tubuhnya, namun tak ada satu kata pun yang bisa ia keluarkan dari bibirnya.

Wolfy tersenyum kecil dengan mata yang berbinar cerah walaupun wajahnya tampak lelah.

Wolfy: "Hai." Emma terkesiap perlahan menahan nafasnya dan menutup bibirnya dengan telapak tangan, tak kuasa menahan haru yang ia rasakan saat ini.

Emma: "Ini beneran kamu? Bukan khayalanku?" Ia membayangkan hari ini di dalam benaknya setiap hari dan tak percaya hari ini akhirnya datang.

Wolfy: "Kalau aku hanya khayalanmu, kau ingin aku berbuat apa sekarang?" Wolfy menahan senyumnya.

Wolfy: "Apa khayalan bisa berjalan mendekati dan menyentuhmu?" Ia berjalan perlahan mendekati Emma yang masih terdiam di tempatnya berdiri. Wolfy berhenti satu langkah di depan Emma. Rambut Wolfy sedikit lebih panjang dan bergelombang. Ia mengulurkan tangannya hendak menyentuh pipi Emma, namun ia menghentikan tangannya dan membiarkan tangannya mengambang di udara.

Wolfy: "Ah.. Aku lupa menanyakan ini sebelum menyentuhmu. Apa kamu masih menungguku, atau sudah ada seseorang yang menggantikan posisiku?" Wolfy mengangkat salah satu alisnya dengan wajah usil.

Emma yang masih terkejut, tak bisa mengucapkan satu kata pun karna perasaan haru membanjirinya, dan memandang Wolfy yang berdiri begitu dekat membuat matanya berkaca-kaca.

Wolfy: "Akan kuanggap ini sebagai perasaan bahagiamu melihatku, berarti.. kamu masih menungguku. Semoga aku nggak salah mengartikannya." Wolfy menyentuh pipi Emma dan perlahan mengecup keningnya.

Emma mulai terisak saat Wolfy mengecup keningnya, tak mampu membendung perasannya. Wolfy tersenyum dan memeluk Emma.

Emma: "Wolfy.." Suara Emma terdengar lirih.

Wolfy: "Maaf kamu menunggu begitu lama." Ia berbisik sambil membelai punggung Emma.

Cyclop: "Emma! Kau sudah melupakan Wolfy?! Siapa lelaki ini-" Wolfy melepas pelukannya dan menoleh sambil tersenyum. Cyclop yang datang bersama Satyr dan Gaia tampak terkejut dan berteriak tak percaya dengan sosok yang mereka lihat.

WOLFYWhere stories live. Discover now