Part 4

268 17 0
                                    

Satyr: "Kita tak bisa biarkan Emma begitu saja. Bisa saja dia beritahukan ke teman-temannya tentang kita."

Cyclop: "Apa kita buat saja dia jadi terkucilkan dan tak punya teman?" Satyr menoleh memandang Cyclop dengan mata berbinar.

Satyr: "Tampaknya ide yang lucu. Tapi bagaimana caranya?"

Cyclop: "Hmm.. Aku punya ide bagus untuk mengerjainya. Ini pasti seru." Cyclop mengangguk-angguk puas dengan ide di kepalanya.

Cyclop: "Bagaimana kalau kita diam-diam ambil ramuan Bram, buat Emma jadi buruk rupa dan bad luck. Dia akan disibukkan dengan hidupnya, dan tak akan sempat memikirkan tentang membocorkan rahasia tentang keberadaan kita. Plus, dia akan jauh-jauh dari urusan kita."

Satyr tertawa mendengar ide Cyclop dan langsung menyetujuinya. Mereka berdua berkomplot untuk mencuri ramuan di lemari Bram si penyihir, mencampur ramuan dengan jus dan memberikannya kepada Emma. Emma yang mengira dianggap sebagai teman oleh para makhluk ini merasa senang dan menerima jus ramuan itu sebagai tanda pertemanan.

Keesokan harinya, Emma dikejutkan dengan wajahnya yang penuh dengan jerawat dan wajah yang kemerahan. Tubuhnya muncul bercak-bercak kecoklatan. Emma berteriak frustasi, segera sadar ini adalah perbuatan Satyr dan Cyclop. Ia segera berangkat ke kampus dan mencari kedua makhluk itu.

Emma: "Apa yang kalian lakukan padaku?!" Teriaknya setelah menemukan kedua makhluk yang membuat Emma menjadi buruk rupa. Satyr dan Cyclop tampak terkejut dan tertawa kencang setelah melihat Emma yang dipenuhi jerawat.

Emma: "Kembalikan seperti semula! Kalian pikir ini lucu?!" Mereka masih menertawakan Emma.

Gaia: "Ada apa, bikin keributan di tempat ramai begini?" Saat Emma menoleh untuk melihat siapa yang datang, Gaia pun terkejut melihat wajah Emma.

Gaia: "Apa yang kalian lakukan?" Suara Gaia rendah dengan nada mengancam.

Cyclop: "Kami hanya memberikan ramuan buruk rupa. Oh, dan penghilang keberuntungan." Ia mulai tertawa lagi.

Gaia: "Kau sudah gila?! Dengar, ini bukan lelucon untuk membuat seorang wanita menjadi buruk rupa. Kembalikan seperti semula!" Gaia menarik kerah Cyclop yang lebih pendek darinya.

Satyr: "Wow, wow. Tenang. Ini hanya sementara. Setelah khasiat ramuan itu hilang, dia akan kembali seperti semula." Satyr menengahi dan berusaha menenangkan Gaia.

Gaia: "Berapa banyak ramuan yang kau campur?"

Cyclop: " Semuanya, satu botol." Gaia terbelalak mendengar jawaban Cyclop.

Gaia: "Kau gila?! Satu tetes saja ramuan itu bisa bertahan selama 24 jam. Kau beri dia 1 botol?!" Cyclop dan Satyr ikut terkejut. Emma mulai terguncang mendengar ucapan Gaia. Perlahan ia meninggalkan ketiga makhluk itu. Tiba-tiba ia berbalik memandang mereka dengan tatapan sedih.

Emma: " Aku tak berbuat salah kepada kalian, kenapa mengerjaiku seperti ini. Aku benci kalian."

Emma pergi sambil menundukkan kepalanya. Ia merogoh tas nya, mengambil masker dan menggunakan masker itu untuk menutupi wajahnya. Gaia menatap Emma dengan iba.

Malam itu, Emma mendapat telepon dari keluarganya yang memberitahu bahwa keadaan disana sedang tidak baik. Rumahnya terbakar, dan Ayah nya kehilangan pekerjaannya. Ia mengumpat, 'ini pasti gara-gara ramuan sialan itu!'.

Esok paginya ia langsung mencari makhluk yang membuat hidupnya menjadi sengsara. Ia mendorong Cyclop ke dinding saat ia menemukan Cyclop bersama Satyr dan Gaia di samping kolam ikan.

Emma: "Kau boleh buat aku jadi buruk rupa. Tapi membuat keluargaku kehilangan rumah dan pekerjaannya itu sudah keterlaluan! Mereka tak bisa membiayai tempat tinggalku sekarang dan biaya kuliahku karna perbuatan kejammu!" Mata Emma berkaca-kaca menahan amarahnya.

Mereka bertiga terdiam, terkejut mendengar kabar buruk yang menimpa Emma, tak menyangka efek ramuan yang diberikan itu begitu besar.

Emma: "Aku harus bagaimana.." Emma mulai terisak, menutupi wajahnya dengan kedua tangannya.

Wolfy: "Emma, ada apa?" Wolfy yang mendengar suara Emma, berlari mencari keberadaannya.

Wolfy: "Emma?" Wolfy mendekat dan menarik tangan Emma. Ia terkejut melihat wajah Emma yang kini dipenuhi jerawat kemerahan.

Wolfy: "Apa yang kalian lakukan kepadanya?!" Wolfy memalingkan pandangan kepada ketiga makhluk dibelakangnya, Ia menggeram, warna matanya berubah menjadi merah, kuku tangannya berubah menjadi cakar yang mematikan.

Gaia: "Wolfy, tenangkan dirimu. Seseorang bisa melihatmu." Gaia berusaha menggunakan kekuatannya untuk menenangkan Wolfy.

Wolfy: "Jangan kau gunakan kekuatanmu padaku! Itu tak akan berguna sekarang!"

Satyr: "Wolfy, tenang tenang. Kita bicarakan baik-baik. Ini salahku dan Cyclop, kami akan cari tahu bagaimana memulihkan ini semua, ok? " Satyr berusaha menenangkan Wolfy.

Cyclop: "Maaf, kami hanya iseng dan tak menyangka situasi menjadi sangat buruk seperti ini.

Emma: "Apa yang harus kulakukan.. Aku tak bisa membayar tempat tinggalku dan biaya kuliahku."

Wolfy: "Kau harus membayar semua itu untuk Emma." Kata Wolfy tajam kepada Cyclop.

Cyclop: "Hei, aku juga hanya mahasiswa, aku tak punya banyak uang."

Wolfy: "Dimana Bram?"

Satyr: "Ia sedang di luar kota, ada pertemuan dengan penyihir lain."

Gaia: "Aku tak bisa memberi Emma uang untuk membayar itu semua. Tapi aku bisa membantunya."

WOLFYWhere stories live. Discover now