Part 9

190 13 0
                                    


Gaia:"Well, ada sesuatu yang terjadi kemarin? wajahmu sudah kembali seperti semula?" Gaia menaikkan alis kanannya, menggoda Emma saat Emma baru saja menghampirinya.

Cyclop: "WOW!!! he did it!" Cyclop dan Satyr saling berpandangan, tertawa dan melakukan toss. mereka bersorak, sementara Emma bingung dengan apa yang mereka lakukan.

Satyr: "He kissed you?! finally! Kami sudah hopeless melihat hubungan kalian yang nggak ada progress. Tapi ternyataaa.. wuhuuuw!" Wajah Emma memerah sementara Gaia ikut menyorakinya bersama dengan Satyr dan Cyclop.

Emma: "Da-Darimana kalian tau?"

Gaia: "Kau masih belum mengerti? Ramuannya. Ramuan yang diberikan padamu namanya beauty and the beast. penangkal ramuan tersebut adalah... the kiss!" Mereka bertiga tertawa, sementara Emma baru menyadari kebodohannya, mengingat clue yang diberikan dan perilaku ketiga makhluk ini kepadanya dan Wolfy.

Gaia: "Sudah, ayo kita pergi makan. Dan cari Bram untuk kasih kabar baik ini." Mereka berjalan menuju ke kantin bersama, dan menemukan Bram sedang berbicara serius dengan Wolfy disampingnya.

Satyr: "Bram!" Ia berteriak menyapa Bram, Bram menatap mereka berempat yang berjalan mendekatinya. Bram mengangkat kedua alisnya, menyadari sesuatu yang berbeda.

Bram: "Jadi kau sudah menciumnya." Wolfy terkejut mendengar ucapan Bram, Bram menatap Wolfy sambil tersenyum.

Cyclop: "Bram! They finally kissed!" ucap Cyclop dengan penuh semangat sambil menunjuk Wolfy dan Emma. Wolfy melirik Emma dengan tatapan menuduh.

Gaia: "No, Wolfy. Emma nggak crita. Kami tau karna wajahnya sudah kembali seperti semula." Gaia menjelaskan setelah menyadari tatapan Wolfy. Bram tertawa melihat kecanggungan Wolfy. Wolfy mengerutkan keningnya, masih bingung mengapa semua tau mengenai kejadian semalam.

Cyclop: "Ramuannya Wolfy! Nama ramuannya beauty and the beast. Penangkalnya hanya satu, yaitu yang kamu lakukan kemarin, mencium Emma sang buruk rupa." Mata Wolfy membesar setelah mendengar penjelasan Cyclop, menghela nafas sambil menunduk, terlalu malu dengan kenyataan mereka semua tau apa yang dilakukannya kemarin.

Satyr: "It's ok Wolfy, kami mendukungmu!" Emma bergabung dengan Wolfy, menghela nafas dan menunduk malu. Bram tersenyum sambil menepuk pundak Wolfy.

Bram: "Well, ada baiknya kita ceritakan kepada mereka juga Wolfy, tentang yang baru saja kita bicarakan." Wolfy menoleh menatap Bram dan mengangguk pelan.

Bram: "Wolfy ingin meninggalkan kawanannya. Ia merasa terkekang dengan banyaknya aturan di dalam kawanan. Tapi seperti yang kita tau, kawanan manusia serigala sangat kaku dengan aturan dan sangat keras. Nggak akan mudah untuk keluar dari kawanan."

Satyr: "Apa kau sudah coba bicara dengan Alfa di kawananmu? kurasa ia tak akan melepasmu begitu saja." Wolfy menggeleng.

Bram: " Luna sangat keras, ia bisa melakukan apapun untuk membuat Wolfy stay di kawanan. Kau harus mempertimbangkan apa saja yang bisa dilakukan oleh Luna untuk memaksamu stay di kawanan, Wolfy. Dan kau harus mempersiapkan diri melawan kawananmu sendiri." Mereka semua terdiam, seakan-akan merasakan kesulitan yang dihadapi Wolfy. Gaia mendekati Wolfy, menepuk pundak Wolfy sambil tersenyum memberi semangat. Wolfy menggenggam tangan Gaia dipundaknya, memandang Gaia, membalas senyumannya.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Emma: "Seberapa buruk yang bisa dilakukan Luna? Apa dia akan melukaimu?" Wolfy dan Emma masuk ke dalam apartemen sepulang dari kampus.

Wolfy: " Aku nggak tau Emma. aku akan coba bicara dengannya malam ini."

Emma: "Kamu yakin dia nggak akan bunuh kamu ditempat setelah kamu bilang akan meninggalkan mereka?" Wolfy berbalik menghadap Emma yang tampak sangat khawatir.

WOLFYWhere stories live. Discover now