Part 14

138 16 0
                                    

Ares berdiri dan mendekat ke pintu untuk melihat apa yang terjadi, dan tidak heran dengan suasana canggung yang tiba-tiba tercipta.

Ares: "Hei Wolfy! mau ikut minum bersama?" Emma memandang Ares, kaget dengan ajakan yang tiba-tiba itu.

Ares: "Ayo masuk ikut minum bersama kami." Wolfy perlahan bergerak masuk, terjebak dalam situasi ini.

Ares membuka satu kaleng beer dan memberikannya kepada Wolfy.  Wolfy menganggukan kepalanya sekali untuk berterima kasih.

Ares: "Cheers!" Ares berusaha mencairkan kecanggungan yang terjadi diantara mereka.

Ares: "Apa kabarmu Wolfy? Baik-baik saja di kawanan?" Wolfy mengangkat kedua alisnya dan menarik  nafas dalam.

Wolfy: "Nggak bisa dibilang baik, tapi nggak buruk juga."

Ares: "Jadi kau nggak bisa keluar dari kawanan?" Wolfy menggeleng.

Wolfy: "Aku masih berusaha bertahan sampai waktunya tiba nanti."

Ares: "Jadi kau merencanakan sesuatu? Sudah kuduga, nggak mungkin kau menyerah begitu saja. Sejak aku melihatmu, aku tau kau punya pendirian yang kuat dan nggak akan mudah menyerah walaupun dengan wanita seperti Luna." Wolfy menghembuskan nafas dengan tampang lelah.

Wolfy: "Memang nggak mudah menghadapinya."

Emma: "Kudengar kamu sudah menyelesaikan sidang skripsimu. Selamat." Wolfy tersenyum dan mengangguk.

Ares: "Kita harus sering-sering kumpul begini untuk bertukar kabar." Ares tersenyum dan mengajak cheers lagi.

Ares: "Oh ya! Emma sudah move on dan sudah menemukan tambatan hati baru yang super keren." Emma membelalakkan matanya dan memandang Ares dengan wajah kesal.

Wolfy: "Baguslah." Wolfy dan Emma saling bertatapan, Wolfy memberi senyum kecil kemudian menundukkan kepalanya, menyesap beer kaleng di tangannya. 'Ada apa dengan orang-orang hari ini?! kenapa suka sekali mengucapkan kata baguslah?!' Emma berteriak dalam hati dengan frustasi.

---------------------------------------------------------------------------------------

Emma memikirkan malam itu, walau sudah beberapa hari berlalu, namun malam itu masih mengusik pikirannya. Ia memandang pak Jonathan yang bersikap normal seperti tidak terjadi apa-apa malam itu. 'Kurasa aku mengerti arti kata baguslah yang ia katakan. Memang nggak mungkin si pria dari komik ini menyukaiku.' Emma berpikir sejenak, kemudian ia melanjutkan pekerjaannya.

Sore hari, Emma merasakan firasat yang tidak biasa. Perasaannya tidak enak, seakan ada sesuatu yang buruk telah terjadi. Emma merasa tak bisa menahan firasat buruknya ini lebih lama lagi setelah melihat beberapa bayangan kejadian di dalam pikirannya. Ia melihat potongan kejadian kawanan serigala yang sedang berkelahi, kemudian seorang wanita berjubah hitam dan bertanduk yang melawan serigala. Ia buru-buru pulang ke apartemen, meninggalkan meja kerjanya berantakan.

Emma: "Ares, apakah ada sesuatu yang buruk terjadi? Aku merasakan seperti sesuatu yang buruk telah terjadi." Ares segera mendatangi Emma untuk mendapat penjelasan tentang isi message dari Emma.

Ares: "Ada apa?"

Emma: "Aku nggak bisa menjelaskan bagaimana, tapi aku merasakan firasat buruk. Ini seperti yang kurasakan saat Wolfy terluka parah saat dia mau keluar dari kawanan. Dan aku melihat beberapa potongan kejadian yang tiba-tiba muncul di benakku." Wajah Ares tak bisa menutupi rasa kagetnya, Ia memalingkan wajah berpikir keras apa yang harus dilakukan.

Ares: "Apa kau punya perkiraan lokasi?" Emma berpikir sejenak sebelum menjawab.

Emma: "Taman, ada danau didekatnya." Mata Ares melebar.

WOLFYWhere stories live. Discover now