Part 15

129 13 0
                                    

Ares: "Hei Wolfy, kenapa diam saja? ayo makan, nanti makanannya dingin dicuekin begitu." Wolfy tersadar dari konsentrasinya, dan perlahan menyendokkan makanan ke dalam mulutnya.

Erebus: "Dia sedang menguping Res, jangan diganggu." Erebus tertawa.

Ares: "Oow.. pembicaraan Emma dan si bos yang muncul dari komik itu? Haha.. Well kuakui lelaki itu diatas rata-rata dibanding manusia biasa pada umumnya." Harpy mengangguk menyetujuinya.

Harpy: "Emma nggak waras kalau nggak tertarik pada lelaki keren itu. Ah.. andai saja aku bisa menjalin hubungan dengan manusia biasa.." Erebus menepuk kepala Harpy pelan.

Erebus: "Jangan harap. Kita bahkan tinggal di dunia bawah. Jangan mempersulit diri sendiri."

Wolfy: "Apa itu memungkinkan, menjalin hubungan dengan manusia biasa, makhluk seperti kita?"  Wolfy bergumam pelan, membuat Ares dan Erebus menatapnya sesaat.

Ares: "Hanya sedikit yang memutuskan  untuk menjalin hubungan dengan manusia biasa. Hubungan itu akan mempersulit kita dalam menjalankan tugas, kita harus siap kapanpun untuk bertarung dan harus siap mengorbankan apapun juga. Sedangkan manusia menuntut komitmen dalam hubungan dan harus selalu berada di sisinya. Tugasmu akan bertambah dua kali lipat, karna kau bertugas mengamankan manusia di districtmu, disisi lain kau juga harus menjaga pasanganmu agar tetap aman." Wolfy terdiam, mencerna penjelasan Ares.

Ares: "Apa kau sudah pernah membicarakannya dengan ibumu? Ayahmu salah satu yang memutuskan untuk menjalin hubungan dengan manusia biasa. Mungkin kau bisa menanyakannya pada ibumu."

Erebus: "Kau tau kisah mengapa ayahmu meninggal?"

Wolfy: "Ibuku tak pernah membicarakannya dengan detail. Hanya bilang ayah meninggal saat menjalankan tugasnya."

Erebus: "Demi menyelamatkan ibumu. Demon level tinggi tidak bodoh, mereka bisa saja mengincar pasangan kita untuk mendistract kita."

Harpy: "Kenapa susah-susah menjalin hubungan dengan manusia biasa? Kau bisa memilihku Wolfy. Kita bahkan bisa menjalankan tugas bersama." Harpy mengedipkan mata kepada Wolfy sambil tertawa.

Wolfy tertawa  mendengar candaan Harpy yang berhasil mencairkan suasana yang murung itu. Erebus dan Ares ikut tertawa.

Ares: "By the way, Emma melihatmu saat kejadian kemarin. Bukankah aneh dia bisa melihat potongan-potongan kejadiannya? Aku ingin mencari tahu mengapa hal itu bisa terjadi. Have no clue untuk sekarang."

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Sabtu pagi ini Emma sudah berada dirumah Pak Jonathan. Pak Jonathan meminta tolong untuk membawa Anjing peliharaannya untuk jadwal vaksin menggantikan pak Jonathan yang harus bertemu dengan client.

Pak Jonathan: "Maaf ya harus minta tolong di hari libur. Client ini sekalian ngajak olahraga bareng, tapi Toto  jadwal vaksin hari ini." Pak Jonathan menyerahkan anjing kecil ditangannya ke Emma.

Emma: "Hai Toto.. cute banget kamuu.. Iya nggak pa-pa pak. Saya suka anjing, saya malah seneng disuruh jagain Toto seharian." Pak Jonathan tertawa.

Emma membawa Toto ke klinik hewan langganan pak Jonathan. Di klinik, ia bertemu seseorang yang tak disangka. Emma melihat Wolfy sedang berbicara dengan seorang wanita yang menggendong anak anjing, ia tersenyum cerah kepada pelanggan wanita itu sambil menjelaskan sesuatu.

Saat Emma masuk ke dalam klinik, Wolfy melihat ke arah pintu masuk dan tampak kaget melihat Emma. Wolfy berpamitan dengan wanita di depannya dan mendekati Emma.

WOLFYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang