CHAPTER 11

14.7K 1.3K 38
                                    

Follow Instagram
_rindiiani
wp.rindiaaaani
Daaniafrzn
Reynaldi.agra
.
.
.
Happy Reading pren
----

Hari ini adalah hari pertama bagi Daania dan Rey bersekolah setelah tiga hari lamanya mereka libur. Sekolah kali ini tampak berbeda lantaran hubungan mereka sudah berstatus sebagai suami istri.

Daania merasakan kepalanya terasa sakit dan berat lantaran tidak tidur semalam karena menunggu Rey pulang kerumah.

"Rey, kamu nggak sarapan? Aku udah buatin kamu omelet sama susu."

"Gue tunggu di bawah, kalo lama gue tinggal," Rey berlalu begitu saja. Daania hanya bisa bersabar menghadapi sifat dingin Rey padanya.

Daania segera menghabiskan sarapan sendiri, lagi. Ia menatap nanar makanan di meja yang akan diberikannya kepada Rey. Ia terus berpikir, apakah dirinya akan kuat jika Rey seperti ini terus menerus.

Setelah menghabiskan sarapan nya, Daania bangkit dan pergi untuk menyusul Rey. Sebelum itu ia menatap tampilan nya kembali. Setelah dirasa cukup, dengan cepat dan sedikit tergesa ia turun menemui Rey dan berangkat sekolah bareng untuk pertama kalinya.

---

Selama di perjalanan sama sekali tak ada obrolan sedikit pun yang keluar dari mulut keduanya. Rey terus menatap jalanan dan menyetir mobilnya dengan kecepatan sedang. Sedangkan Daania memandang kearah luar sambil melihat bangunan-bangunan disepanjang jalan.

Mulai hari ini hingga seterusnya Rey akan terus membawa mobil dan pergi bersama gadis yang ada di sebelahnya.

"Nanti gue turunin lo di simpang jalan sebelum sekolah."

Daania menoleh dengan alis yang bertaut mendengar ucapan yang keluar dari mulut Rey. "Kenapa?"

"Lo mau hubungan kita tersebar?"

"Dan inget, gue nggak akan pernah lupa sama ucapan gue dirumah lo."

"Selama diluar dan disekolah, kita nggak punya hubungan apa-apa." Apa yang di ucapkan Rey ada benarnya, tapi entah mengapa dada Daania terasa nyeri saat mendengarnya.

"Turun," Daania mendongak dan melihat Rey menurunkan jauh sebelum dengan ucapannya tadi.

"Tapi ini masih jauh banget, Rey."

"Teman-teman gue di depan, gue nggak mau mereka tau kalo gue pergi bareng lo,"

"Tapi Ethan sana Nathan kan udah tau, jadi kenapa harus disini."

"Bukan mereka doang kawan gue," ucapnya datar tanpa mau menoleh kearah Daania.

"Ooh, oke. Aku turun, ya?" Saat hendak membuka mobil, Rey mencekal tangan gadis itu. Daania menatap tangan Rey yang menyentuh tangannya.

Namun dengan cepat Rey melepaskan cekalan nya dan membuka cincin yang ada di jari manis nya.

"Nih," Rey memberikan cincin tersebut pada Daania, "Kenapa di lepas?"

"Nanti ketahuan,"

Daania tersenyum kecut, "oke, aku duluan ya." Daania pun turun, setelah itu tanpa mengucapkan apapun Rey melajukan mobilnya.

DAANIA (END)Where stories live. Discover now