CHAPTER 33

12.8K 1.3K 179
                                    

Follow Instagram
_rindiiani
wp.rimdiaaaani
Rey.naldiagra
Daaniafrzn
.
.
.

Happy Reading
---

Daania membersihkan tubuh nya setelah pulang dari makam mama Rey. Tapi tidak dengan Rey, pria itu hanya diam saja sejak tadi.

"Rey," tak ada respon apapun dari suaminya.

"Jangan di pendam kalo ada masalah, cerita ke aku." Daania menyentuh bahu Rey dan membuat pria itu sedikit tersentak.

Daania duduk di sebelah Rey tanpa meminta izin terlebih dahulu, saat ini mereka sedang berada di balkon kamar. Daania memandang wajah Rey dari samping, bibir nya terlihat pucat.

"Kamu sakit?" Rey menoleh mendengar pertanyaan Daania yang sedang menatap nya khawatir.

"Nggak,"

"Nia," Panggilan dari Rey membuat kening Daania berkerut.

"Kenapa, Rey?"

"Nggak papa," jawabnya singkat, Rey langsung berbaring dan mengambil alih paha Daania sebagai sandaran kepalanya.

"Kepala gue sakit," Rey mengangkat tangan Daania dan meletakkan di kepalanya. Daania yang paham pun perlahan memijat kepala Rey.

"Kalo sakit, nggak usah sekolah dulu besok." Pria itu menggelengkan kepalanya pelan dan terus memejamkan matanya sambil menikmati pijatan yang di berikan oleh Daania.

"Lemah banget sakit kepala langsung nggak sekolah," Rey terkekeh, entah mengapa Daania merasa sakit mendengar nya.

"Rey?"

"Hm,"

"Liat aku dulu." Mata tajam itu perlahan terbuka, menatap Daania yang saat ini juga menatap nya.

"Jangan sembunyiin apapun dari aku." Entahlah, sudah belakangan ini perasaan Daania tidak enak.

"Gue nggak nyembunyiin apapun," Daania hanya mengangguk dan mempercayai perkataan Rey.

"Tidur di dalem aja, yuk?" Ajak Daania dan mendapat gelengan dari pria itu.

"Disini dingin," sambungnya, membuat Rey kembali duduk dan menatap Daania dengan datar.

"Rey, jangan liat aku kaya gitu." Cicit Daania, ia sangat takut Rey kembali seperti dulu dan menyiksanya.

"Masuk!" ucapnya tak ingin di bantah.

"Berdua," cukup lama Rey menatap Daania dan akhirnya pria itu mengalah dan membawa Daania kembali ke kamar.

---

Pagi ini Rey dan Daania sedang sarapan dengan makanan yang susah dibuatkan oleh bibi tadi. Daania merasa sedikit terkekang saat Rey sama sekali tidak memperbolehkan nya melakukan pekerjaan rumah apapun.

Keduanya sibuk dengan makanan yang ada di piring masing-masing.

"Nia," panggilan Rey membuat Daania mendongak dan menatap suaminya.

"Ada apa, Rey?"

"Jangan kemana-mana kalo gue lagi sekolah," ucap Rey sambil terus menyuapkan makanannya ke dalam mulut.

"Oh, kirain apa." Wanita itu hanya menghembuskan nafasnya dan kembali melanjutkan makan nya.

"Gue serius,"

DAANIA (END)Where stories live. Discover now